Mohon tunggu...
Prastiwo Anggoro
Prastiwo Anggoro Mohon Tunggu... Insinyur - ingenieur

Seorang pemerhati lingkungan, budaya dan sumber daya manusia. Aktif di perkumpulan kepemudaan, Keinsinyuran, Lingkungan dan Pendidikan. Memberikan kontribusi melalui infiltrasi ke generasi muda dan berusaha menulis satu topik setiap minggu sekali.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Mudik Lebaran Ramah Lingkungan

10 Juni 2018   05:59 Diperbarui: 10 Juni 2018   07:13 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari raya idul fitri 1439H kurang dari satu minggu lagi akan kita rayakan. aktivitas tahunan yang selalu dan tidak ketinggalan adalah kegiatan mudik. nuansa mudik bertujuan untuk  bertemu orang tua, saudara andai taulan, teman-teman atau kawan lama di kampung halaman merupakan momentum yang tepat di hari raya ini.  terlebih di tahun ini dengan adanya cuti bersama yang lebih panjang dari tahun-tahun sebelum nya, dan bagi PNS adanya THR serta gaji ke 13 dari pemerintah menambah stimulus keharusan untuk mudik ke kampung halaman. 

Data dari kementerian perhubungan memprediksi total jumlah pemudik bisa mencapai 22 sampai 25 juta orang atau naik sekitar 10-12% dibandingkan tahun lalu, di mana jumlah tersebut terbagi ke dalam berbagai moda transportasi umum dan pribadi. dengan prediksi sebanyak 8 juta pemudik akan menggunakan bus, 8,5 juta pemudik menggunakan sepeda motor, dan 3,72 juta pemudik menggunakan mobil pribadi. Sementara sisanya akan menggunakan kereta api (naik 5%), kapal laut (naik 5,2%), dan pesawat terbang (naik 8,47%).

Selain aspek keselamatan dan kenyamanan saat mudik, yang sering luput dari pantauan adalah potensi peningkatan timbunan sampah sepanjang musim mudik. Terlebih pemudik yang menggunakan moda transportasi darat (bus, sepedamotor, kereta api dan mobil pribadi) yang notabene memerlukan waktu lebih dari 1 hari untuk mencapai kampung halaman nya masih mendominasi dari jumlah keseluruhan pemudik di kisaran 21 juta jiwa. jika setiap orang menghasilkan 0.5 kg per hari maka di perkirakan 10,74 ton sampah yang dihasilkan para pemudik per hari di sepanjang destinasi mereka.  

Jumlah sampah yang besar tersebut tidak di imbangi dengan kemampuan Tempat pembuangan akhir (TPA) untuk mengelolah sampah.  rata-rata hanya 10% perhari dari jumlah sampah yang masuk yang dapat di olah, sisa nya terjadi penumpukan di TPA. Defisit yang begitu besar tersebut mengakibat kan kebanyakan sampah plastik bermuara ke sungai dan akhirnya menuju kelaut. 

Dalam artikel jurnal science bertitel "plastic waste inputs from land into the ocean (2015)", Jenna R. jambeck dan kolega menjabarkan bahwa indonesia termasuk kontributir utama pembuang limbah plastik ke laut. indonesia dengan penduduk yang tinggal di kawasan pesisir pantai mencapai 187.2 juta berada di tingkat kedua setelah china dengan total 1.29 juta metric ton pertahun sampah plastic yang terbuang ke laut.

Hal ini tentu menjadi miris dan perhatian kita bersama, di mana lautan indonesia berisi sumber daya alam yang begitu besar mulai dari variasi ikan yang beraneka ragam, keindahan pantai dan terumbu karang, spesies-spesies botani laut yang indah, yang akan kita wariskan ke generasi kita berikutnya. oleh karena itu, saat momentum puasa dan bertepatan dengan kegiatan mudik, mari kita mulai galakkan langkah 5 R yaitu :

1. Remove 

Ajak keluarga, kerabat dan teman2 untuk membuang sampah pada tempat nya. upayakan untuk memilah sampah plastik (an organik) dengan sampah organik. agar petugas TPA terbantu dengan telah terpilah-pilah nya sampah sesuai kategori dari hulu. 

2. Recycle

Menyimpann botol2 minuman plastik saat mudik,serta mendaur ulang sampah plastik menjadi "sebuah" yang benilai, seperti botol2 minuman kemasan untuk menjadi tempat bunga yang cantik. (http://baledaurulang.blogspot.com/2015/03/tips-daur-ulang-botol-plastik-menjadi.html)

bahan -bahan utk pembuatan vas bunga
bahan -bahan utk pembuatan vas bunga
Hasil akhir nya (tips daur ulang barang, red)
Hasil akhir nya (tips daur ulang barang, red)
3. Reuse 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun