Manusia dalam melakukan rutinitasnya sehari-hari dapat dipastikan tidak bisa lepas dari kebutuhan udara yang sehat. Udara bersih memainkan peranan kunci dalam menjaga kesehatan serta kesejahteraan manusia dan lingkungannya. Udara bersih berkontribusi pada kualitas hidup yang lebih baik (Rohmawati, 2023). Ketika suatu daerah krisis akan udara bersih hal ini akan berdampak pada kualitas hidup manusia dimasa yang akan datang. Hal ini menunjukkan bahwa udara memberikan pengaruh yang cukup signifikan pada kualitas kesehatan manusia hingga produktivitasnya dalam bekerja.
      Rendahnya kualitas udara bersih tidak lepas atas perbuatan manusianya sendiri. Maraknya penggunaan kendaraan pribadi hingga sektor industri menjadi salah satu penyumbang polusi terbesar di ibukota. Polusi udara disebabkan oleh gas dan partikel yang dikeluarkan ke atmosfer dari berbagai aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar yang tidak efisien, dan pembakaran terbuka limbah, sisa pertanian, dan/atau perkebunan (DLHK Kabupaten Mamuju, 2023)
      Seperti halnya dalam kondisi kualitas udara di Surabaya memiliki kualitas buruk di beberapa jalan utama dan akan lebih meningkat risikonya pada jam tertentu. Pakar Lingkungan Institut Tekonologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) Arie Dipareza Syafei mengatakan bahwa jalan provinsi di Kota Pahlawan memiliki kualitas udara buruk. Kemudian disusul oleh kawasan industri. (Widiyana, 2023). Surabaya termasuk golongan kota metropolitan, banyak penduduk di sekitar Kota Surabaya seperti Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Sidoarjo, Lamongan yang melakukan aktivitas utamanya seperti bekerja maupun bersekolah di Kota Surabaya melalui jalan provinsi yang mengakibatkan tinggi nya polusi udara. Jalan yang dilalui akan memiliki indeks kualitas udara lebih buruk pada jam tertentu seperti saat jam berangkat maupun pulang kerja atau sekolah. Berdasar pantauan JawaPos.com melalui IQAir pada pukul 09.50, Surabaya terpantau menduduki rating ketiga terburuk untuk kualitas udaranya (Aprianto, 2024)
      Buruknya kualitas udara di Surabaya dapat menjadi ancaman bagi penduduk khususnya bagi kalangan sensitif seperti lansia, ibu hamil, bayi, anak-anak dan orang-orang dengan penyakit kronis. Tidak hanya itu, penduduk dengan golongan penduduk usia aktif juga harus diperhatikan kualitas kesehatannya karena mereka mempunyai peranan penting di masa yang akan datang ditambah lagi saat ini Indonesia sedang mengalami bonus demografi. Bahaya atas polusi udara khususnya di jam-jam aktif dapat memberikan dampak yang cukup serius salah satunya pada kondisi kesehatan manusia itu sendiri. Masalah Kesehatan yang dapat timbul akibat kualitas udara yang buruk antara lain gangguan pernapasan, Kesehatan jantung dan pembuluh darah, gangguan sistem kekebalan tubuh, masalah alergi dan asma, gangguan perkembangan kanker, risiko kanker, dan gangguan kesehatan mental.
      Selain berisiko pada kesehatan manusia, buruknya kualitas udara juga berdampak pada masalah lingkungan. Masalah lingkungan mencakup banyak aspek, salah satunya pada kondisi suatu tanaman maupun tumbuhan. Polusi  udara  mempengaruhi tumbuhan seperti jenis tanaman, lama usia tanaman, keseimbangan nutrisi yang ada di dalamnya, kondisi kesehatan tanaman, suhu, kelembaban dan penerangan (Yasir, 2021). Tumbuhan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Ketika suatu tanaman sudah terpengaruh oleh polusi udara, maka secara tidak langsung juga akan memperburuk kondisi kesehatan manusia. Hal ini dikarenakan manusia mengonsumsi makanan, minuman, obat-obatan dan banyak hal lainnya yang bersumber dari tumbuhan. Hal ini menjadi urgensi yang harus diperhatikan. Solusi yang efektif serta efisien dan pastinya relevan harus segera direalisasikan.
      Ketika membahas mengenai solusi, maka semua pihak juga harus berintegrasi agar terciptanya tujuan bersama. Dalam hal ini, Gen Z memiliki peranan penting dalam mewujudkan kualitas udara yang baik. Menjadi pionir merupakan salah satu hal terpenting yang dapat dilakukan. Akan tetapi, bukan berarti masalah ini dibebankan hanya kepada Gen Z namun juga menjadi tanggung jawab semua penduduk khususnya Surabaya. Seluruh penduduk, pemerintah, aktivis dan seluruh lapisan masyarakat harus berkolaborasi untuk terciptanya tujuan bersama. Mengurangi penggunaan kendaraan pribadi harus dilakukan sebagaimana kendaraan pribadi menjadi salah satu penyumbang terbesar dalam pencemaran udara. Selain itu, menggunakan alat-alat yang ramah lingkungan dan mudah diurai harus dilaksanakan seperti menggunakan tumbler, tempat makan non plastik sekali buang, dan banyak lainnya. Khususnya di era yang serba digital ini, kita dapat memanfaatkan penggunaan media sosial untuk mengkampanyekan ramah lingkungan tanpa menyinggung pihak manapun sehingga keterbukaan pikiran dan terutama kesadaran masyarakat juga harus dimiliki.
DAFTAR PUSTAKA
Rohmawati, Y., 2023. Unair News. [Online]
Available at: https://unair.ac.id/pakar-kesehatan-lingkungan-unair-soroti-penurunan-kualitas-udara-di-berbagai-kota/
[Accessed 1 August 2024].
DLHK Kabupaten Mamuju, 2023. DLHK Kabupaten Mamuju. [Online]
Available at: https://dlhk.mamujukab.go.id/berita-5227-apa-itu-polusi-udara-dan-darimana-
sumber-polusi-udara.html
[Accessed 2 August 2024].
Widiyana, E., 2023. Detik Jatim. [Online]
Available at: https://www.detik.com/jatim/berita/d-6877369/pakar-lingkungan-sebut-kualitas-udara-di-2-jalan-protokol-surabaya-buruk
[Accessed 2 August 2024].