Branding diartikan sebagai sebuah usaha dari perusahaan untuk membuat brand atau merek dagang yang dimilikinya menjadi lebih dikenal atau lebih kuat.
Brand yang kuat berarti, brand tersebut dikenal luas oleh masyarakat, unik, dapat didefinisikan dan dibedakan dengan brand lainnya. Sehingga, brand yang kuat ini akan berbanding lurus dengan angka penjualan.Â
Membangun sebuah brand atau branding sama dengan membangun identitas perusahaan. Dari kacamata bisnis, identitas perusahaan sangat penting dalam membangun relasi bisnis yang baik dengan berbagai pemangku kepentingan. Pemangku kepentingan di sini termasuk pemerintah, pemegang saham dan calon pemegang saham, karyawan, dan konsumen.Â
Branding sangat penting untuk membangun citra, baik produk maupun perusahaan. Brand yang kuat menjadi sertifikat tidak tertulis untuk jaminan kualitas, sehingga membuat para pemangku kepentingan yakin dan percaya terhadap brand. Memperkenalkan atau membangun brand yang kuat bukan sesuatu hal yang mudah. Berikut beberapa hal yang harus diperhatikan saat melakukan branding:Â
Merumuskan Identitas Brand
Rumuskan identitas dari brand sebelum melakukan branding. Hal-hal yang perlu dipersiapkan di antaranya adalah nama, logo, warna, dan slogan. Usahakan memilih atau membuat identitas yang unik, berbeda, dan mudah diingat. Hindari membuat sebuah identitas yang mirip atau menyerupai brand lain, agar, branding yang dilakukan bisa salah asosiasi ke Brand lainnya.Â
Perhatikan USP (Unique Selling Proposition)
USP adalah daya tarik utama yang unik, berbeda, dan tidak ditemukan pada brand kompetitor. USP dapat menjadi sebuah layanan yang bisa diperoleh di brand tertentu, atau prestice tertentu ketika menggunakan brand. USP menjadi salah satu aspek yang mudah diingat oleh konsumen, sehingga, ketika menemukan hal tersebut asosiasinya akan langsung menuju brand.
Product Brief
Product Brief lebih bersifat administratif, tetapi, berguna sebagai alat bantu untuk merumuskan strategi branding. Product Brief berisi identitas brand, analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), tujuan branding dan analisis kompetitor.
Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats), berisi penjelasan atau gambaran keadaan brand saat ini. Analisis ini berisi tentang kekuatan, kelemahan brand serta kesempatan untuk mengembangkan bisnis dan rintangan yang harus dihadapi.Â
 Di dalam product brief jangan lupa memaparkan keadaan kompetitor. Dari data tersebut, kita dapat mengetahui keadaan brand lain, sehingga, dapt diantisipasi dengan membuat strategi atau taktik branding yang lebih baik.Â
Riset Pasar
Pahami terlebih dahulu target pasar yang akan dituju oleh brand, sebelum melakukan branding. Riset yang dilakukan bisa disesuaikan dengan berbagai macam kebutuhan, misalnya, riset untuk mengetahui potensi pasar, daya beli di pasar tersebut, pola bermedia, dan lain sebagainya. Riset ini juga dapat digunakan untuk menguji objektif atau tujuan branding yang sudah dipersiapkan.
Riset ini juga bisa dilakukan untuk mendukung pembuatan product brief seperti yang dijelaskan di atas. Melalui riset, Anda dapat melihat aktivitas branding brand lain dan bagaimana dampaknya. Sehingga, anda semakin banyak memiliki referensi terhadap kegiatan branding. Jika suatu tindakan sudah pernah dilakukan kompetitor, namun memiliki hasil yang buruk, Anda dapat menganalisis letak kesalahannya, atau, bahkan Anda tidak perlu mencobanya.Â