Ketiga, Triple Crown. Triple Crown merupakan julukan untuk 3 balapan paling prestisius di dunia. Monaco Grand Prix di Formula 1, Indianapolis 500 di Indycar Series, dan 24 Hours of Le Mans di World Endurance Championship. Menurut saya, GP Monako masih dapat mempertahankan statusnya sebagai balapan Triple Crown bahkan ketika ia sudah tidak tergabung lagi dalam kalender Formula 1. Ia dapat berjalan sendiri tanpa pengaruh Formula 1Â dan berlangsung sebagai non-championship race, sebuah balapan spesial yang tidak terikat kontrak dengan kejuaraan mana pun. Tidak perlu takut kehilangan pamor, karena non-championship race pun mampu menarik perhatian yang sangat besar bagi pembalap maupun penggemar. Saya ambil contoh Macau Grand Prix yang rutin diadakan di Kota Makau, China. Balapan itu merupakan salah satu non-championship race yang tersisa saat ini. Walaupun tidak tergabung ke dalam kejuaraan manapun, tapi event balap itu tetap mampu menarik perhatian pembalap dan penggemar olahraga balap dari seluruh dunia untuk mengikuti dan menyaksikannya. Tidak menutup kemungkinan GP Monako pun bisa melakukan hal yang sama.
Jadi, kesimpulan dari saya adalah, ya, GP Monako sudah sangat layak untuk dikeluarkan dari kalender Formula 1, karena kehadiran GP Monako di kalender Formula 1 sudah tidak relevan di zaman modern ini. Namun, karena statusnya sebagai Triple Crown, GP Monako tidak bisa serta merta dihilangkan begitu saja. Maka, ia masih bisa berlangsung dengan status non-championship race, tanpa perlu menjadi bagian dari kalender Formula 1 lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H