Mbrebes mili rasanya. Pasalnya, di sebuah SD negeri di Sidoarjo, masih ada guru yang mengajar ala kadarnya. Tampak tak ada kegairahan pembelajaran di dalam kelas. Skema belajarnya masih CBSA (catat buku sampai abis). Padahal, pola seperti ini bisa menghasilkan CBSA (cah bodo soyo akeh).
Dari informasi yang ada, sebagian guru-guru senior di situ sudah PNS. Namun, tak ada kreativitas mengajar sama sekali. Pada subtema mengarang dalam pelajaran bahasa Indonesia, misalnya, sang guru mengajar berdasar text book saja. Ketika ditanya apakah ada materi yang tidak dipahami, murid-muridnya serempak diam.
Guru tersebut gagal memunculkan interaksi di kelas sehingga suasana pembelajaran begitu kaku. Situasi serupa sangat mungkin terjadi di sekolah-sekolahnegeri lain. Kesimpulannya, selain pemerataan guru, Indonesia betul-betul membutuhkan guru bermutu. Yakni mereka yang benar-benar punya minat jadi guru dan siap mengabdi, bukan menjadikan profesi ini sebagai pilihan dengan alasan sertifikasi belaka.
Eko Prasetyo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H