Mohon tunggu...
Eko Prasetyo
Eko Prasetyo Mohon Tunggu...

Hingga Januari 2015, penggemar wedang kopi ini baru menulis 30 buku. Kini ia melanjutkan sekolah di Pascasarjana Unitomo Surabaya. Alasan utamanya kuliah S-2 adalah menghindari omelan istri.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Daring Vs Online

21 Juli 2013   08:59 Diperbarui: 27 September 2020   12:25 12568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar oleh Hebi B. dari Pixabay

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi IV (Pusat Bahasa, 2008), terdapat kata daring. Itu merupakan kependekan dari kata dalam jaringan.

Apa maksudnya?

Saya melihat, Pusat Bahasa ingin menyosialisasikan pemakaian daring sebagai pengganti kata online.

Lantas, bagaimana keadaan di lapangan?

Kalau boleh terus terang, upaya ini belum menampakkan hasil yang menggembirakan.

Para pengguna bahasa Indonesia masih familier dengan kata online. Memang sudah ada beberapa pihak yang ”berani” menggunakan kata tersebut.

Namun, itu pun masih segelintir. Jumlahnya tidak sepadan dengan jumlah penutur asli bahasa Indonesia yang ratusan juta tersebut. 

Masih banyak kalangan, mulai akademisi hingga aparatur pemerintahan, yang belum paham apa itu daring.

Saya pernah meminta salah seorang guru untuk mengecek sebuah kata di kamus daring, namun ia tidak paham.

Apaan tuh kamus daring?” ucapnya.

Kebingungan senada saya dapati pada beberapa mahasiswa dan dosen. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun