Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi IV (Pusat Bahasa, 2008), terdapat kata daring. Itu merupakan kependekan dari kata dalam jaringan.
Apa maksudnya?
Saya melihat, Pusat Bahasa ingin menyosialisasikan pemakaian daring sebagai pengganti kata online.
Lantas, bagaimana keadaan di lapangan?
Kalau boleh terus terang, upaya ini belum menampakkan hasil yang menggembirakan.
Para pengguna bahasa Indonesia masih familier dengan kata online. Memang sudah ada beberapa pihak yang ”berani” menggunakan kata tersebut.
Namun, itu pun masih segelintir. Jumlahnya tidak sepadan dengan jumlah penutur asli bahasa Indonesia yang ratusan juta tersebut.
Masih banyak kalangan, mulai akademisi hingga aparatur pemerintahan, yang belum paham apa itu daring.
Saya pernah meminta salah seorang guru untuk mengecek sebuah kata di kamus daring, namun ia tidak paham.
”Apaan tuh kamus daring?” ucapnya.
Kebingungan senada saya dapati pada beberapa mahasiswa dan dosen.