Mohon tunggu...
prasetyo adhi
prasetyo adhi Mohon Tunggu... -

praktisi ekspedisi di jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sarjana Mandiri, Kenapa Tidak?

14 September 2014   21:14 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:42 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sarjana adalah sebuah entitas yang mempunyai posisi tersendiri dalam strata masyarakat kita. Dengan bekal keilmuan yang dimiliki seorang sarjana diposisikan sebagai salah satu penggerak dinamika masyarakat dimana ia bertempat tinggal. Maka sarjana semestinya tidak berkutat mencari pekerjaaan setelah selesai menjalani pendidikan,tetapi menciptakan pekerjaan tersebut.

Jumlah wirausaha di Indonesia adalah 1,56% dari jumlah penduduknya, sementara Singapura adalah 7%, China dengan penduduk 1,2 milyar, wirausaha di angka 10% atau sekitar 120 juta wirausaha. Di ASEAN rataan wirausaha adalah 4%. Sehingga terbuka lebar-lebar lowongan sebagai pelaku wirausaha, atau kita sepakai dengan istilah pegawai wirausaha. Karena sebenarnya system pendiidkan Strata 1 tidak menyiapkan lulusan menjadi pencari kerja, melainkan menciptakan pekerjaa. Pertanyaa selanjutnya adalah, seberapa gampang seseorang menciptakan peluang kerja tersebut ?.

Menciptakan lapangan kerja, tidak segampang membalik tangan, perlu proses yang panjang, Spartan, dinamis, sabar dan sebagainya. Diperlukan juga mental pejuang yang pantang menyerah, oleh karena itu langkah KEMENPORA membuat proram PSP3 yaitu Pembekalan Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Perdesaan adalah langkah yang sangat brilian. Dalam program ini sarjana diberikan materi kesamaptaan untuk meneguhkan mental pejuang. Dalam penyiapan ini KEMENPORA bekerjasa a dengan Kesatuan MARINIR BRIGIF 2 CILANDAK. Tahun 2014 merupakan angkatan ke XXIV dan berlangsung dari tanggal 10 september sampai 23 September 2014.

AROMA KEBANGSAAN

Program ini melibatkan 837 sarjana dari 33 propinsi di Indonesia dan selepas selesai pembekalan akan ditempatkan di propinsi lain, dengan usia rataan adalah 24 tahun 4 bulan.  Maka seorang sarjana  yang berasal dari Gorontalo  akan ditempatkan di Jawa Timur, sementara dari Jawa timur bisa  ditempatkan di beberapa propinsi di luar jawa. Hal ini akan menimbulkan tumbuhnya aroma kebangsaan di setiap dada peserta. Sehingga peran agent of change dijalankan dengan aroma kebangsaan yang kuat.

(pembicara UTUT ADIANTO tentang kepemudaan )

Selain penempatan yang berbeda dengan propinsi asal,  pembekalan yang terpusat di Jakarta, memberikan ruang kepada peserta untuk saling berinteraksi satu sama lain. Membangun kebersamaan dalam keberagaman.

(peserta datang di bumi marinir cilandak )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun