Potensi Agrowisata Dillem Wilis yang berada di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan Kabupaten Trenggalek menarik untuk diperhitungkan . Arsitektur bangunan peninggalan pemerintah Belanda yang khas masih kokoh. Pabrik kopi peninggalan Belanda juga masih beroperasi. Pengembangan agrowisata ini didukung dengan infrastrutur pendukung seperti penginapan, cafe, dan wisata buatan dengan mengusung konsep kolonial. Nuansa kolonial sangat terasa dimulai saat memasuki gerbang. TPP Dillem Wilis memiliki potensi pengolahan susu, saat ini memiliki 3 kandang sentral yang dikelola secara mandiri,. Agrowisata Dillem Wilis memiliki produk unggulan susu sapi perah, kopi jenis robusta dan arabika. Dillem Wilis berpotensi menjadi wahana rekreasi, edukuasi pengolahan susu dan kopi.Â
Kapasitas produksi susu Dillem Wilis belum maksimal, terlihat pada elatase showcase yang terpajang hanya beberapa produk. Hasil interview memaparkan bahwa susu hasil produksi dari kandang tidak dapat diolah secara maksimal. Terbatas pada kapabilitas SDM dan Mesin pengolahan.Â
Produk susu yang dibuat dapat dibuat berdasarkan segmentasi market yang direncanakan. Untuk segmentasi anak-anak produk susu olahan dikemas ukuran 200ml dengan ergonomi yang sesuai. Segmentasi remaja dewasa diperlukan produk dengan ukuran cup/ pet yang lebih besar yakni 400ml. Sedangkan untuk produk industri produk yang cocok adalah susu dengan masa expired yang lebih lama. Produk turunan yang dapat diimplementasikan adalah varian rasa produk dan ukuran, hingga olahan susu menjadi kue kering. Untuk memaksimalkan potensi usaha Caf yang dimiliki diperlukan strategi pemasaran dan distribusi produk yang unik. Implementasi bisnis model kanvas dan benchmarking pada caf serupa yang sukses diperlukan untuk mengetahui seperti apa strategi yang cocok. Diperlukan riset pasar terlebih dahulu untuk mengembangkan usaha, melakukan analisis AIDA dan SWOT untuk mengetahui kelebihan, kekurangan, ancaman dan peluang usaha. Strategi pemasaran untuk meningkatkan trafik Caf juga diperlukan agar Caf berkembang menjadi lebih baik. Skema BtoB, BtoC, dan BtoG diperlukan, karena potensi market yang cukup besar di Trenggalek.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H