Pekalongan (15/02/2024) -- Kehadiran posyandu remaja di Desa Kutosari, Kecamatan Doro, Kabupaten Pekalongan merupakan suatu gagasan cemerlang yang diluncurkan sejak beberapa waktu kebelakang. Untuk dapat dikatakan berhasil, posyandu remaja mampu menggaet beberapa remaja di berbagai padukuhan sebagai audiens di hari jumat setiap bulannya. Belum banyak, namun diupayakan selalu bertambah meskipun tidak signifikan.
Ibu Musriati, selaku Bidan Desa Kutosari mengaku sedikit berat tantangan untuk menginstruksikan supaya remaja berbondong-bondong menghadiri posyandu tersebut meski telah diberikan penjelasan bahwa terdapat pemeriksaan kesehatan secara gratis dan pemberian tablet tambah darah khususnya bagi remaja putri. Akan tetapi, masih banyak yang enggan dan merasa malu karena tidak ada teman sebaya yang turut serta.Â
Pemberian tablet tambah darah tidak dilakukan secara cuma-cuma, melainkan sebagai salah satu tindakan preventif terjadinya anemia. Meskipun demikian, ketika dilakukan pengukuran kadar hemoglobin tetap dijumpai remaja dengan Hb < 12 gr/dL. Berdasarkan pengakuan banyak yang lalai dan cenderung malas untuk rutin mengonsumsi tablet tambah darah.Â
Oleh karena itu, mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2023/2024 turut membantu mengisi sosialisasi bersamaan dengan berlangsungnya posyandu remaja 26 Januari 2024 lalu dengan menayangkan slide power point. Kegiatan dilaksanakan secara khidmat dan lancar. Selama proses pemaparan, remaja yang hadir mendengarkan dengan antusias dan berpendapat bahwa banyak ilmu baru yang dipetik saat materi disampaikan terlebih terkait anjuran konsumsi tablet tambah darah yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari apabila tengah datang bulan dan seminggu sekali saat tidak menstruasi, pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) yang menjadi salah satu indikator apakah Wanita Usia Subur tersebut menderita Kekurangan Energi Kronik atau tidak, dan pedoman gizi seimbang yang merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan No. 41 tahun 2014.
Selepas acara sosialisasi, tidak ketinggalan mahasiswa KKN TIM I UNDIP 2023/2024 membagikan leaflet sebagai bentuk luaran berisikan poin-poin yang telah disampaikan. Selain itu tak lupa turut menyelipkan pesan untuk tetap gencar mengonsumsi tablet tambah darah sesuai anjuran, di antaranya menghindari konsumsi bersamaan dengan kopi, teh, susu, maupun tablet kalsium.Â
Harapan besar sesudah sosialisasi terselenggara, remaja putri di Desa Kutosari dapat terhindar dari anemia untuk memutus terjadinya stunting di siklus kehidupan berikutnya.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H