Mohon tunggu...
Prasetya Catur
Prasetya Catur Mohon Tunggu... -

apa yang ada didepan saya semua penting, kerena sang pencipta menciptakan sesuatu tak ada yang sia-sia.

Selanjutnya

Tutup

Money

Apa Solusinnya?

24 Mei 2012   11:38 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:52 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Apa Solusinnya.............?

Antara Pemilik, Pekerja, Pengawas dan Aturan

Banyak yang mengeluhkan tentang sistem yang ada pada saat ini,yang berlimang harta bertambah hartanya, yang terhimpit selalu mencari cara untuk menekan pengunaan apa yangdi milikinya. kami datang untuk mencari danmempertahankan kehidupan yang semakin lama semakin terasa ini. keramian sana sini tak selamanya membawa muka yang secerah matahari. kenyataan nya banyak orang yang mendirikan suatu usaha entah besar atau kecil untuk menyeimbangkan kehidupan ekonominnya, tak sedikit pula sistem yang di gunakan mengundang sejuta pertanyaan bagi pekerjannya. mereka yang bekerja dengan sistem yangtak berdasarkan keseimbangan menjadi terjajah dan hanya dia berdiam, berdalih apa" apabila kami menuntuk kami akan menerima risiko dari temapat di mana berkerja saat ini.

Keramian orang yang bersibuk dengan pekerjaannya di tempat kerjannya tak selamnya membawa kemajuan pada mereka. banyak kenyataannya perusahaan-perusahaan yang berdiri entah di mana tempat itu, tidak memakai aturan-aturan yang di tetapkan oleh lembaga yang membawahinya. mereka mempunyai aturan-aturan yang yang di berlakukan yang pada ujungnnya hanya membawa kemajuan pada pribadi yang memilikinya. dengan potensi yangada perusahaan atau badan usaha dalam menjalankan usahannya tersebut.

"kenyataan di lapangan banyak perusahaan yang berskala besar dalam menjalankan usahanya tidak di barengi dengan aturan yang berlaku, yang seharusnya karyawan mendapatkan upah dan jaminan tapi pada kenyataannya tidak mendapatkan dan mereka hanya mendapatkan upah yang tidak sesuai dengan apa yang di kerjakan. sudah semestinya badan yang membawahi dan mengawasi adanya tersebut melakukan pengontrolan pada perusahaan-perusahaan tersebut apakah sudah sesuai dengan aturan yang di tetapkan atau belum, apa bila belum, sudah menjadi tugasnya untukmemberi tindakan pada perusahaan itu. tapi pada praktek di lapangan petugas-petugas yang melakukan pengontrolan justru mendapatkan uang tutup mulut untuk tidak melaporkan pada lembaga tersebut. dan pada akhirnya perusahaan tersebut terus bisa melangsungkan aturannya yang mana banyak membawa keuntungan bagi mereka sendiri. akhirnya pekerjalah yang merasakan gitirnya hasil yang tidak sesuai dengan apa yang merekan kerjakan. seharusnya pemerintah lebih tegas dan benar-benar membentuk badan independen yang bertugas untuk mengawasi persoalan seperti tersebut. pekerja hanya ingin mendapatkan jaminana dalam bekerja, mereka yang sudah bertahun-tahun atau sesuai aturan yang seharusnya mendapatkan jaminan seperti jamsostek, pengangkatan sebagai staf perusahaan tapi mereka sama sekali tidak mendapatkan itu.

"selain itu perusahaan perusahaan yang besar juga dalam melakukan proses produksi, produk yang di hasilkan belum sesuai dengan standar yang di tetapkan. tapi pada kenyataannya produk mereka sudah menyebar ke seluruh penjuru di nusantara, bila kita liat atau tanya pada pekerja yang mengerjakan proses produksi tersebut , mereka bila di tanya akan proses ini seharusnnya tidak di lakukan kerena akan membawa dampak buruk pada yang mengkonsumi bila mereka mengkomsumsinya dalam jangka lama.

"masih banyak yang tak melaporkan usaha yang mereka kelola pada lembaga-lembaga yang menanganinya. yang seharusnya usaha mereka yang dengan pendapatan besar harus menjadi perseroan tapi tidak menjadi perseroan, kenyataan di lapangan petugas yang benar sudah mengetahui adanya hal tersebut apabila menggecek hanya mendapatkan uang tutup mulut saja, agar tidak melaporkan khasus ini. dan pandainnya tempat usaha itu di bangun dengan baik sehingga tidak seperti menandakan banyak aktifitas yang ada dalam tempat itu. tapi apabila kita menelusuri atau bertannya pada pekerjannya banyak aktifitas yang di lakukan di tempat tersebut. banyak yang membangun depannnya dengan rumah tapidi belakangnnya tempat usaha yang bersekala cukup besar. yang pada ujung-ujungnya pekerjalah yang seharusnya menerima sesuai dengan apa yang di kerjakan tapi tidak mendapatkan apa yang seharusnnya.

"apa solusinnya..........?

“aturan yang bagaimana ini……..?

semua di atas hanya gambaran kecil ternyata masih banyak sistem yang di lemahkan dan melemahkan yang pada ujungnnya membawa ketidak seimbanganantara keduannya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun