Namun demikian, sebuah bidang studi yang telah diambil selama menempuh program sarjana tidak selalu menjamin seseorang akan bekerja di bidang tersebut. Selama seseorang memiliki pandangan yang cukup luas mengenai lapangan pekerjaan, orang tersebut akan memiliki peluang yang seluas-luasnya dalam menentukan kariernya.Â
Demikian halnya apabila seorang lulusan sarjana dan tidak berniat menggunakan gelar strata pendidikan tingginya, namun memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.Â
Lapangan pekerjaan yang diciptakan sendiri memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri apabila dibandingkan dengan melanjutkan karier di bidang swasta ataupun negeri yang utamanya bersifat kantoran.Â
Dengan fleksibilitas yang cukup tinggi, hanya bermodalkan kebutuhan pasaran yang pada zaman serba digitalisasi ini maka tidak mengherankan apabila seseorang dapat bekerja namun jauh melenceng dari apa yang telah ia pelajari semasa menempuh di perguruan tinggi.
Dengan kemajuan teknologi di bidang ilmu pengetahuan, komunikasi, transportasi maupun kemajuan lain, dapat dimungkinkan bahwa suatu pekerjaan tidak hanya sekadar membutuhkan suatu keahlian tertentu.Â
Keahlian-keahlian yang lain yang sebenarnya cukup lebih menjanjikan dapat dipelajari walau dalam ranah ilmu berbeda membuat seseorang memiliki modal yang lebih dalam mencari pekerjaannya.Â
Demikian yang seharusnya dilakukan oleh mahasiswa yang merasa dirinya adalah seorang yang salah jurusan, terlebih mahasiswa jurusan keguruan. Karena mendidik merupakan suatu pekerjaan mulia, maka guru bukanlah suatu profesi melainkan sebuah panggilan.Â
Namun demikian jikalau berada pada kondisi seperti orang yang salah arah karena salah jurusan, ambil dan petik hikmah serta perdalam ilmu lain yang memang pada saat-saat ini sangat dibutuhkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H