Mohon tunggu...
Widya ela prasettya
Widya ela prasettya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello!! Widya here..

Kehilangan jalanmu adalah cara untuk menemukan jalan itu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Madrasah sebagai Pusat Pembinaan Akhlak

29 November 2021   10:33 Diperbarui: 29 November 2021   10:44 556
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembinaan akhlak merupakan agenda primer pada pendidikan Islam. Al-Abrshi menegaskan hal ini dalam pernyataan dia bahwa pembinaan akhlak merupakan ruh dari pendidikan Islam, dan pencapaian indera yang tepat merupakan tujuan hakiki dari proses pendidikan. Hal ini menunjukkan betapa eratnya korelasi antara pendidikan Islam serta pembinaan akhlak. Tanpa pembinaan akhlak maka pendidikan Islam kehilangan vitalitasnya sebab di sini terletak rumah pendidikan itu. Semua aktivitas kependidikan, baik pengembangan kognitif afektif juga psikomotorik akan bermuara di pencapaian kesempurnaan akhlak sebagai tujuan yang hakiki. Pelatihan Akhlak yang baik bagi anak semakin terasa diharapkan terutama pada waktu insan pada zaman terkini ini dihadapkan pada masalah moral serta akhlak yang cukup berfokus, yang kalau dibiarkan akan menghancurkan masa depan bangsa.

Madrasah menjadi peran penting dalam membentuk kepribadian anak, terutama kepribadian spiritualnya. Kenyataan tentang akutnya duduk perkara moral inilah yang kemudian menempatkan pentingnya penyelengaraan pendidikan karakter. Rujukan kita sebagai orang yang beragama (Islam misalnya) terkait dengan masalah moral serta pentingnya pendidikan karakter bisa ditinjau dari masalah moral yang pernah menimpa kedua putera Nabi Adam a.s. (Syariati, 1996:34). Sikap Qabil serta Habil pada menyedekahkan hartanya, sikap dengki Qabil terhadap Habil yang berujung pada masalah penghilangan nyawa dan juga banyaknya Nabi serta Rasul yang diturunkan Allah kepada umat manusia, memberikan akutnya masalah moral ini. Nabi Muhammad Saw. bahkan diutus ke bumi ini oleh Allah swt semata-mata untuk menyempurnaan akhlak manusia. Sebagai akibatnya pihak madrasah wajib membuat peraturan buat mengatur kehidupan siswa agar menjadi lebih baik serta membuat karakter yang baik. Hanya menggunakan cara inilah kepribadian anak dapat terbentuk, yang membantu mereka berkembang lebih baik dan dapat menghadapi masa depan dengan percaya diri, dan tetap taat pada kepercayaan pada era di mana kepercayaan tidak lagi penting.

Madrasah menjadi tempat pembelajaran serta pendidikan siswa dalam menerima ilmu pengetahuan, tingkah laku dan kepribadian yang baik. Di dalamnya terjadi proses sosial ihwal nilai-nilai, tempat anak mengembangkan potensinya, tempat anak bersosialisasi di dalamnya dan aturan terhadap siswa-siswanya, tatanan dan nilai yang ada di sekolah itulah yang diwujudkan untuk membuat karakter siswa melalui proses hubungan yang efektif. Kata Madrasah berasal istilah darasa yang memiliki arti kawasan belajar. Menurut Malik Fadjar pengertian Madrasah secara umum dapat diartikan sebagai sekolah umum yang bercirikhas Islam yang menjadi bagian keseluruhan dari sistem pendidikan nasional. Sebagai akibatnya Madrasah menjadi daerah pembelajaran serta pendidikan siswa pada menerima ilmu pengetahuan, tingkah laris serta kepribadian yang baik. Pendidikan moral wajib dilaksanakan pada sekolah yang berlatar belakang agama untuk memperbaiki sikap moral peserta didik yang cenderung lebih rendah daripada perilaku moral peserta didik yang berlatar belakang umum. Pendidikan agama wajib selalu dilaksanakan secara luas, baik di sekolah maupun di pendidikan agama. Hal ini bisa dilakukan melalui peningkatan aktivitas keagamaan di sekolah-sekolah seperti melalui pengajian, seremoni hari akbar Islam, berdoa sebelum dimulainya pelajaran, amalan shalat berjamaah pada sekolah, dan lain-lain.

Selain lingkungan sekolah atau madrasah, lingkungan keluarga dan masyarakat juga sangat mempengaruhi pembentukan kepribadian anak. Sejalan dengan modernitas, sekolah merogoh alih peran orang tua, akan tetapi sekolah tidak akan bisa merogoh alih seluruh peran orang tua pada pendidikan anak. Sekolah juga penting dalam pembentukan kepribadian kaum pelajar, moral yang ditanamkan secara baik dalam sekolah akan membentuk perilaku yang baik pula bagi para pelajar, dengan begitu pelajar selalu mempertimbangkan nilai kebenaran dalam setiap tindakannya. Pengajar dalam hal ini sangat berpengaruh pada pembentukan perilaku siswanya di sekolah. Lingkungan keluarga, sekolah dan warga sejatinya berhubungan dalam membentuk mengembangkan, serta menyampaikan teladan yang baik bagi anak

Keteladanan dan pembiasaan pada pendidikan amat diperlukan sebab secara psikologis, siswa lebih banyak mencontoh prilaku atau sosok figur yang diidolakannya termasuk gurunya. Pembiasaan juga tidak kalah pentingnya pada aktivitas pembelajaran. Hal ini ditimbulkan karena setiap pengetahuan atau tingkah laku yang diperoleh dengan pembiasaan akan sangat sulit mengubah atau menghilangkannya sehingga cara ini amat berguna pada mendidik anak. Akhlak merupakan akibat usaha dalam mendidik dan melatih dengan sungguh-sungguh terhadap aneka macam potensi rohaniah yang ada pada diri manusia. Jika  pendidikan dan pelatihan akhlak itu didesain dengan baik, sistematik serta dilaksanakan dengan benar-benar-benar-benar, maka akan menghasilkan anak-anak atau orang-orang yang baik akhlaknya. Disinilah letak kiprah serta fungsi forum pendidikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun