Mohon tunggu...
Adi Prasetijo
Adi Prasetijo Mohon Tunggu... profesional -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Enron: The Smartest Guys in the Room - Ketika Amerika Diambil Alih oleh Ketamakan

8 Juli 2011   11:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   03:50 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ehhm..sudah lama juga saya mencari film ini. Ini bukanlah film baru. Ini film lama dari Alex Gibney. Film ini dibuat tahun 2004 dan release tahun 2006. Dan sempat di Independent Spirit Award for Best Documentary Feature, serta puncaknya nominasi  Academy Awards 2006 untuk film dokumenter. Penasaran film ini gara-gara nonton film Alex Gibney "Taxi to The Dark Side". Gaya ploting ceritanya yang mengalir dan membidik semua informasi. Menonton film ini membikin kita terbuai layaknya menonton film drama biasa. Mungkin kita semua paham tentang tragedi ekonomi amerika. Apalagi tentang tragedi Enron. Namun banyak dari kita yang tidak paham detail yang terjadi pada Enron.  Enron membidik para petinggi2 Enron, terutama Kenneth Lay, yang akhirnya mati dipenjara dan CEO lainnya. Kehidupan mereka dan bagaimana mereka bisa tak terendus oleh hukum selama puluhan tahun. Dan fatalnya lagi. Kenneth Lay adalah orang kepercayaan George Bush untuk ekonomi & bisnis.

13101247541732102778
13101247541732102778
Film ini dimulai dengan profil dari presiden Enron, Kenneth Lay, yang mendirikan perusahaan ini pada tahun 1985 setelah menjalin hubungan dengan presiden George Bush.  Dua tahun kemudian, Enron menjadi terlibat dalam skandal setelah dua pedagang mulai bertaruh di pasar minyak, sehingga menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi perusahaan. Dari situ kemudian Enron berkembang sedemikian rupa berjudi dengan kekayaannya.  Lay mendorong stafnya  untuk selalu terus membuat kita kaya. Namun ketika terungkap ada perdagangan yang tidak sehat maka mereka dipecat. Setelah fakta-fakta ini terungkap , Lay tidak mau bertanggungjawab. Kenneth Lay kemudian mempekerjakan CEO baru yaitu Jeffrey Skilling. Oleh Skilling, dengan cara-cara licik & manipulatif Enron mendapatkan keuntungan besar. Proyek-proyeknya fiktif dan angka-angkanya disulap sedemikian rupa menjadi untung. Enron nampak bagi orang luar seperti menguntungkan. Salah satu quotation-nya yang menarik adalah tidak apa-apa untuk menjadi greedy. Jika mau maju kamu harus greedy atau serakah & kompetitif. Paling tidak ada lima belas persen pertahun karyawan yang dipecat oleh Enron. Ini menyebabkan  lingkungan kerja Enron menjadi  sangat kompetitif dan brutal. Dan secara drastis, Skilling mengubah penampilan menjadi trendy dan tampak kaya. Berbeda dengan beberapa tahun sebelumnya yang belum menjadi apa-apa. Singkat cerita Enron menjadi salah satu perusahaan yang terunggul di Amerika. Bahkan pafa tahun  2000, dan diberi penghargaan  sebagai korporasi yang "paling dikagumi"  oleh majalah Fortune.  Masalah mulai timbul ketika  Jim Chanos, analis investasi, dan Bethany McLean,  wartawan Fortune, mempertanyakan laporan keuangan Enron yang tidak masuk akal. perusahaan dan nilai saham. Skilling membantahnya dan menyerang balik mereka dengan menjelek2kan kredibilitas kedua orang itu. Dan mulainya secara perlahan rahasia enron sedikit demi sedikit mulai terbongkar. Gibney memang secara cerdik detik-detik kejatuhan Enron dan bagaimana tingkah polah CEO Enron untuk menghindari kejatuhannya. Jadi apa yang bisa kita petik dari film ini ? Business ethic jadilah amat penting dalam berusaha. Ungkapan Michael gecko dalam Wall Street - Greedy is Good, sepertinya pasti akan membawa korban. Cepat atau lambat.Kita atau orang lain terlebih dahulu. Secara sistemik, basis masyarakat yang liberal seperti amerika yang diserahkan ke pasar bebas, kontrol pemerintah ketika itu menjadi sangat lemah ketika pemerintah sendiri masuk arena dalam permainan itu sendiri. Menarik memang melihat jalan hidup Kenneth Lay, dari seorang taipan menjadi pesakitan. Ah jadi mirip kisah hidupnya Bahasyim, PNS gaji 20 juta sebulan tapi tabunganya 932 Milyar !!. Sekarang dipenjara juga. To be greedy is good but not too greedy.. Resensi ini pernah saya publish dblog: http://prasetijo.wordpress.com/2010/11/11/enron-the-smartest-guys-in-the-room-ketika-amerika-diambil-alih-oleh-ketamakan/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun