Mohon tunggu...
Prasetiawan
Prasetiawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - University of Indonesia Student

Membaca, Menulis, dan Penjelajah

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

The Power of Love

30 September 2024   23:38 Diperbarui: 1 Oktober 2024   22:54 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Hidup akan terasa lebih indah bila kita jalani dengan orang-orang yang kita cintai. Kurang lebih seperti itu kutipan yang saya dapatkan pada film Jilbab Traveler yang saya tonton waktu itu. Menikmati keindahan alam, mewujudkan cita dan mimpi, akan terasa lebih sempurna bila kita berada dekat dengan orang-orang yang kita sayangi. 

Sungguh spesialnya kita sebagai manusia diberikan oleh-Nya rasa kasih dan sayang. Dan sungguh dahsatnya kekuatan dari rasa kasih dan sayang itu, sampai-sampai Bandung Bondowoso dapat membuat 1000 candi dalam waktu semalam untuk orang yang dia cintai.

Perasaan suka, kagum, dan cinta timbul dengan sendirinya. Terkadang kita juga berpikir, kenapa kita bisa suka kepada seseorang yang belum tentu juga suka sama kita. Tapi dengan perjuangan, banyak orang-orang yang berhasil mendapatkan hati dari orang yang dia impikan itu.  

Namun, ada juga orang-orang yang mengikhlaskan dan gagal untuk mendapatkan hati sang pujaannya. Itulah bagian kecil adanya intervensi Tuhan dalam kehidupan. Ketika semua yang kita inginkan tercapai, terkadang kita lupa untuk sujud dan mengangkat kedua tangan kita untuk berdo'a kepada yang memiliki rasa kasih dan sayang yang sesungguhnya.

Sedikit cerita, ada seorang pria yang memiliki ketertarikan pada seorang wanita. Sebut saja nama-nya, Awan. Awan ini memiliki ketertarikan kepada adik tingkatnya satu Universitas dengannya, sebut saja nama nya Bitha. Awan dikenal dengan perilaku dan penampilan yang sederhana dan ramah. Akan tetapi beda cerita, ketika dia berhadapan dengan orang yang benar-benar dia sukai. 

Rasa kurang percaya diri, kurang perfect, masih belom ada apa-apa, dan berbagai macam pikiran yang timbul ketika kerap kali dia berusaha mendekati orang yang dia sukai itu. Namun perasaan yang dia pendam itu, yang menjadikan spirit dia dalam mengupgrade dirinya. Ada benarnya, perasaan lebih baik dipendam saja dahulu. biarkan waktu dan takdir-Nya lah yang menjawab. 

Perjalanan masih panjang, semoga Awan dan Bitha ini, suatu saat bisa bertemu, dipertemukan atau saling menemukan. Bisa saja sebagai teman, teman kerja, atau dengan kehendak-Nya bisa saja sebagai sepasang kekasih. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun