Mohon tunggu...
Andreas Prasadja
Andreas Prasadja Mohon Tunggu... profesional -

Praktisi kesehatan tidur, konsultan utama pada AP Snoring & Sleep Disorder Clinic serta Sleep Disorder Clinic - RS. Mitra Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American Academy of Sleep Medicine www.andreasprasadja.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tidur Siswa: Kafein, Kantuk dan Media Sosial

12 Juli 2012   06:29 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:02 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Melihat iklan di berbagai media sungguh membangkitkan keprihatinan. Mulai dari produk minuman, suplemen hingga permen meng-klaim dapat membangunkan dan meningkatkan produktivitas. Iklannya sendiri dapat dinilai sebagai suatu yang positif, tetapi saya tersadar bahwa para produsen melirik pasar yang besar pada orang yang mengantuk! Artinya, banyak orang mengantuk di Indonesia!

Coba juga perhatikan minuman yang biasa dikonsumsi pemuda/i kita. Di pagi hari secara otomatis mereka memesan berbagai minuman penambah energi dan soda berkafein. Ya, artinya walau tak diakui mereka mengantuk.

Beberapa penelitian pada the 26th Annual Meeting of the Associated Professional Sleep Societies (SLEEP 2012) di Boston mengulas kebiasaan dan perilaku tidur remaja - dewasa muda.

Kafein

Penelitian dari Pollack & Bright di tahun 2003 menunjukkan bagaiman konsumsi kafein menyebabkan durasi tidur yang lebih pendek, jam bangun yang lebih siang dan meningkatkan kebutuhan akan tidur siang pada remaja. Kemudian Corbo dan kawan-kawan mencoba meneliti kembali dengan sedikit berbeda.

Mereka merekrut 145 remaja usia kelas 7 dan 8. Mereka diminta mencatat konsumsi kafein harian serta dan mengenakan alat seperti jam tangan bernama actigraphy guna mencatat jam tidur, durasi tidur dan jam bangun tidur. Hasilnya jumlah konsumsi kafein siswa tak mempengaruhi tidur. Ini menimbulkan pertanyaan dibenak para ahli kesehatan tidur.

Ada beberapa catatan pada penelitian ini. Para peneliti hanya meneliti pola tidur dan konsumsi kafein, tanpa mencatat seberapa mengantuknya anak-anak ini. Juga pada dosis konsumsi kafein harian yang hanya 50-56 mg perhari yang dinilai amat kecil.

Pada penelitian ini, menunjukkan bahwa waktu konsumsi kafein tampak masih cukup sehat pada para remaja, hingga tak memengaruhi pola tidur. Kerja kafein adalah sekitar 12 jam dari dikonsumsi. Hingga menguatkan dugaan bahwa waktu konsumsi kafein mempunyai peranan lebih besar dibanding dosis kafein yang diminum.

Karena itu, masih dibutuhkan penelitian lebih mendalam untuk menjawab berbagai pertanyaan.

Kantuk Siswa

Penelitian berikutnya melihat akibat dari kantuk pada siswa dan salah satu alternatif cara mengatasinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun