Mohon tunggu...
Andreas Prasadja
Andreas Prasadja Mohon Tunggu... profesional -

Praktisi kesehatan tidur, konsultan utama pada AP Snoring & Sleep Disorder Clinic serta Sleep Disorder Clinic - RS. Mitra Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American Academy of Sleep Medicine www.andreasprasadja.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Kekurangan Tidur Merangsang Otak Untuk Lapar

6 Februari 2012   09:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   20:00 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Ingin langsing? Perhatikan kesehatan tidur!
Banyak sudah penelitian menunjukkan hubungan berat badan, nafsu makan dan tidur yang sehat. Kini sebuah penelitian membuktikan juga bahwa bagian otak yang mempengaruhi selera makan akan jauh lebih aktif setelah seseorang mengalami kekurangan tidur.
Publikasi pada The Journal of Clinical Endocrinology and Metabolism membandingkan aktivitas area kortek cinguli anterior pada 12 orang dengan menggunakan MRI. Area otak yang meregulasi nafsu makan. Setelah mengalami kurang tidur dan setelah cukup tidur para peserta ditunjukkan gambar-gambar makanan yang menggiurkan.
Penelitian ini juga mencatat kesan subyektif rasa lapar serta kadar gula darah puasa sebagai pembanding.
Setelah mengalami kekurangan tidur, kortek cinguli anterior mengalami peningkatan aktivitas, dibandingkan setelah tidur yang cukup. Namun, tak ada peningkatan yang berarti pada kadar gula darah.
Penelitian yang dilakukan di Universitas Uppsala, Swedia ini lebih meyakinkan kita akan efek dari defisiensi tidur terhadap proses peningkatan nafsu makan.  Keinginan kita untuk makan akan meningkat tajam setelah kita kekurangan tidur, walau sebenarnya kita belum tentu membutuhkannya. Padahal kekurangan tidur dan kegemukan menjadi momok bagi kehidupan masyarakat modern. Sayang tak banyak orang yang menyadari hubungan keduanya.
Keadaan jadi lebih buruk pada penderita sleep apnea, henti nafas saat tidur. Sudah jadi anggapan umum bahwa mendengkur disebakan oleh kegemukan. Sebenarnya kegemukan memang akan memperburuk dengkuran dan sleep apnea. Tapi penderita sleep apnea selalu berada dalam keadaan kurang tidur akibat kualitas tidur yang buruk. Akibatnya pendengkur juga sulit menurunkan berat badan. Atau bisa dikatakan juga bahwa mendengkur menyebabkan peningkatan berat badan.
Jadi, bagi Anda yang ingin memiliki bobot tubuh ideal, selain menjaga menu makan dan berolah raga, penting juga untuk memperhatikan kesehatan TIDUR.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun