Mohon tunggu...
Andreas Prasadja
Andreas Prasadja Mohon Tunggu... profesional -

Praktisi kesehatan tidur, konsultan utama pada AP Snoring & Sleep Disorder Clinic serta Sleep Disorder Clinic - RS. Mitra Kemayoran, pendiri @IDTidurSehat , penulis buku Ayo Bangun! anggota American Academy of Sleep Medicine www.andreasprasadja.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Tidur Siang, Yuk!

13 Maret 2013   07:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:52 1011
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_248960" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]

Di Amerika setiap tanggal 11 Maret diperingati sebagai Hari Tidur Siang Nasional (National Napping Day). Meski bukan hari raya resmi, hari ini jadi penting untuk mengingatkan kita pentingnya tidur siang bagi kesehatan dan performa kita sehari-hari. Seperti semua orang sadari, masyarakat kita adalah masyarakat yang mengantuk. Ya, ini terbukti dari banyaknya produk yang mengklaim mampu memberikan kebugaran agar tak mengganggu produktivitas. Tapi benarkah demikian?

Tidak, tak ada satu zat pun di dunia yang dapat menggantikan efek restoratif tidur. Semua bahan stimulan termasuk kafein dan nikotin hanyalah penunda kantuk. Zat-zat tersebut tidak memperbaiki atau pun mengembalikan kemampuan otak yang sudah lelah. Walau saat-saat tertentu kita membutuhkan stimulan, tapi kita harus bijak mengonsumsinya. Karena hanya tidurlah vitamin otak yang sesungguhnya.

Secara umum tidur amat penting bagi kehidupan kita. Para ahli telah tahu bagaimana tidur yang sehat dapat melindungi diri dari berbagai penyakit berbahaya seperti jantung-pembuluh darah, diabetes dan kegemukan (obesitas). Tidur yang sehat juga ternyata menopang kemampuan otak kita. Sementara tidur siang, memiliki manfaatnya sendiri.

Para ahli dari NASA telah menemukan bahwa tidur siang 40 menit dapat mengembalikan kewaspadaan pilot, dibandingkan dengan mereka yang terus bekerja tanpa istirahat. Sementara penelitian lain dari Harvard, tunjukkan bahwa tidur 20 menit di siang hari sudah dapat meningkatkan kewaspadaan pekerja shift.

Tidur siang sejenak juga dapat meringankan beban psikologis di tengah pekerjaan. Stres dapat diringankan dengan tidur siang sejenak, sehingga kita dapat bangun dengan senyum yang lebih lebar. National Sleep Foundation, mengusulkan bahwa rutinitas tidur siang dijadikan semacam liburuan mini bagi para pekerja. Jika Anda tak bisa tidur, tak perlu khawatir. Sekedar menyempatkan diri untuk berdiam dan bersantai saja sudah mengurangi beban.

Setelah tidur siang sejenak, bukan saja stres yang berkurang, semangat pun jadi bertambah. Coba saja perhatikan anak-anak balita, bangun tidur siang mereka selalu dalam keadaan positif dan bersemangat. Sebaliknya jika mengantuk di siang hari, mereka cenderung lebih rewel.

Bagi Anda yang bekerja di bidang kreatif, tidur siang sejenak bisa menjadi sumber inspirasi. Mimpi dikatakan menjadi tahap tidur yang kreatif. Seorang Mary Shelley menciptakan novel Frankeninstein berdasarkan mimpinya. Ya, karena kreativitas pun dibangun saat tidur! Para ahli telah menemukan bahwa pada saat tidur terjadi aktivitas pada belahan otak kiri, ini adalah bagian otak yang dipercaya meningkatkan kreativitas seseorang. Sementara penelitian lain menunjukkan semakin lama seseorang di dalam tahap tidur REM (rapid eye movements) saat tidur seiang, semakin baik performa kerja dan kemampuannya untuk memecahkan masalah.

Pola tidur siang dan malam memang berbeda. Satu siklus tidur ringan-sedang-dalam dan mimpi baru akan tercapai setelah 120 menit di malam hari. Sedangkan di siang hari cuma butuh 20 menit. Itu sebabnya tidur siang disarankan hanya 20 menit saja pada orang dewasa.

Tahap tidur mimpi dipercaya sebagai tahap tidur yang bertanggung jawab mengembangkan kemampuan kognitif seseorang. Daya ingat, ketelitian dan kemampuan mengambil keputusan seolah di segarkan setelah tidur yang cukup. Termasuk 20 menit tidur siang. Kelelahan dan kantuk membuat seseorang jadi tak teliti, ceroboh, pelupa dan sering membuat kesalahan yang konyol. Otak yang sudah lelah membutuhkan energi tambahan. Tidur siang sejenak menjadi semacam recharge tenaga, konsentrasi dan semangat yang dibutuhkan seorang pekerja keras.

Tidur siang sejenak terbukti malah meningkatkan produktivitas. Bayangkan jika seseorang harus terus bekerja dalam kondisi otak yang lelah, tentu hasil akhir tak akan sebaik yang bugar. Tidur siang sejenak bukanlah kemalasan, justru sebaliknya menambah performa. Ini sebabnya tidur siang sejenak di tengah pekerjaan di sebut power nap.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun