Mohon tunggu...
Prapti Utami
Prapti Utami Mohon Tunggu... Dokter - Edukator Herbal Medicine Class

Mengajar itu belajar, membantu mengingatkan banyak orang bahwa herbal atau jamu itu bukan segalanya, dan herbal juga bukan alternatif. Mengajak memfungsikan kembali mental dan fisik untuk mengolah tanaman obat menjadi bagian dari kehidupan keluarga yg memelihara sehat dan mencapai kedaulatan kesehatan keluarga di dapur.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bligo Vs. Ginjal Bermasalah

11 Desember 2011   14:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:30 860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Inilah kesaksian dari seorang teman yang menderita kelainan ginjal, dengan kadar ureum 7 sekarang menjadi 2, setelah sekian lama minum propolis , kemudian mengkonsumsi buah bligo selama 2 bulan, sekarang kadar kreatinin menjadi 2. Awal saya (Sbudis Santosa Danutirto) mencoba untuk terapi menggunakan beligu setelah membaca blog dari saudara Kharul agni wijaya dengan artikel sebagai berikut : Bila dulu hanya dikenal sebagai obat panas dalam, herba yang terlupakan ini mulai diandalkan untuk mengatasi kerusakan ginjal, radang usus, dan menguatkan paru-paru. Memiliki banyak Nama Beligu memiliki banyak nama, berbeda dengan penampilanya yang sederhana. Bagi etnis Melayu dan Sumatera, ia dikenal Kundo, kundur, atau kundue, Sunda mengenalnya sebagai baligo atau leyor, dan di Jawa biasa dikenal dengan balighu, kondur, juga bligu. Dan belakangan ini, University of California di Amerika merekomendasikan buah yang mereka sebut green pumpkin, fuzzy melon, atau winter melon tsb untuk dibudidayakan. Kaya senyawa berkhasiat Beligu kaya dengan senyawa berkhasiat seperti antioksidan (polifenol dan flavonoid), tanin, miosin, dan asam lemak yang berperan dalam regenerasi sel sekaligus menghaluskan kulit. Beligu juga mengandung kukurbitin dan vitelin, senyawa anti alergi. Andalan untuk Panas Dalam Beligu terbukti secara turun temurun efektif untuk mengatasi gejala panas dalam seperti demam, radang tenggorokan, batuk bibir pecah-pecah, jerawat, anyang-anyangan, dan sembelit. Dagingnya yang manis mempunyai efek melubrikasi organ sehingga efektif mengatasi batuk kering. Mengatasi Gangguan Ginjal Secara ilmiah beligu sebagai penguat ginjal pernah diteliti oleh Dong Mingyu dkk dari Institute of Feed and Food, Jiangsu Academy of Agriculture Science, China. Dalam penelitian yang dilakukan pada tikus menunjukkan bahwa jus dan ekstrak beligo terbukti melancarkan buang air kecil, mengurangi persentase kerusaka ginjal dan menurunkan kadar kreatinin secara signifikan yang artinya fungsi ginjal membaik. Mencegah Radang Paru-Paru Akhir-akhir ini banyak dicari untuk mencegah radang paru Menyembuhkan Radang Usus Selain bekerja melalui meridian paru, beligu juga bekerja melalui meridian usus. Beligu menyembuhkan peradangan usus yang disebabkan oleh panas dalam, mengatasi radang lambung yang disebabkan stress, dan konsumsi dalam bentuk jus mampu mengurangi luka lambung secara signifikan. Hal ini disebabkan oleh komponen dalam beligu yang bersifat anti ulcerogenic (anti luka) Wedang Beligu Khasiat beligu semakin kuat karena daun mint juga bekerja melalui meridian paru. Sering-seringlah mengkonsumsinya , bila anda sering terkena polusi, apalagi Jakarta. Bahan: 500 ml air matang 50 g gula pasir 1 cm jahe, cuci bersih, kupas, iris-iris 30 lembar daun mint 500 g daging buah beligu, potong dadu atau bulat 4 sdm air jeruk lemon 1 buah jeruk lemon, kupas tipis, ambil kulitnya saja. Potong kulitnya 2mm x 4 cm Cara Membuat - Didihkan air. Masukkan gula pasir, aduk-aduk hingga rata - Masukkan jahe, kulit jeruk, dan beligu hingga keluar aroma - Dalam keadaan mendidih masukkan daun mint - Pindahkan ke mangkok tertutup, masukkan air jeruk lemon, diamkan selama 10 menit - Siapkan hangat-hangat. dari sinilah bu dokter sy mulai mengkomsumsi buah beligu...karena bingung cara penggunaannya...akhirnya sama isteri saya diambil buah dagingnya kemudian dipotong-potong...direbus dengan air secukupnya...biar nggak tersa pahit...ditambahkan gula jawa...setelah dikira cukup matang ...sudah siap untuk dimakan.... sampai sekarang saya masih mengkomsumsinya....mungkin bulan depan akan cek darah kembali...buat tahu gimana perkembanganya.... semoga bermanfaat sumber: www.familyherba.web.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun