Mohon tunggu...
Punky Pranowo
Punky Pranowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

dari beberapa predikat yang ada, menjadi 'bapak' adalah yang sangat membanggakanku. anak anak adalah motivatorku , ibu mereka provokatornya. masa depanku lebih dekat terlihat, masa lalunya lebih detail terhistori.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

La Tahzan...

31 Juli 2012   14:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:24 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

kalau saya tanya, “hp ini milik siapa?”

anda akan dengan mudah menjawab, "milik saya".

tapi kalau kemudian pertanyaannya, "tubuh ini milik siapa?", "anak2 ini milik siapa?", kita akan mulai bijak dengan menjawab, "ini semua milik Alloh".

kalau kemudian anak, istri, keluarga ini semua milik Alloh, kemudian Alloh jauhkan mereka denganmu, sehingga timbul rasa kangen, 'kangen' itu milik siapa?

kemudian Alloh satukan kalian, dalam kebersamaan yang harmoni, timbul rasa senang, bahagia.. 'bahagia' itu milik siapa?

kalau kemudian, kangen, senang, bahagia, itu semua milik Alloh, kebalikan dari itu, milik siapakah kegelisahan ini? milik siapa kesedihan ini?

kalau kita meyakini bahwa semua adalah milik Alloh, tapi kenapa kita sangat egois untuk mematenkan bahwa rasa sedih, gelisah, galau dan lain sebagainya.. sebagai milik kita?

kesedihan ini ada dalam kuasaNya, sedang singgah di hatimu dan kau merasakan kehadirannya..

bertawakallah padaNya, Dia akan mengambilnya, jangan kau mempertahankannya.....

dan biarkan hidupmu berwarna dan semakin berwarna,

warna bahagia, warna gelisah, terwarnai sedih juga warna riang, warna warna kangen dan cinta..

sabar sayang,

sabarlah sebentar,
aku pasti pulang,

karna aku bukan
aku bukan..

bang toyib

po, july 31 '12 [noted 09 1423]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun