kalau saya tanya, “hp ini milik siapa?”
anda akan dengan mudah menjawab, "milik saya".
tapi kalau kemudian pertanyaannya, "tubuh ini milik siapa?", "anak2 ini milik siapa?", kita akan mulai bijak dengan menjawab, "ini semua milik Alloh".
kalau kemudian anak, istri, keluarga ini semua milik Alloh, kemudian Alloh jauhkan mereka denganmu, sehingga timbul rasa kangen, 'kangen' itu milik siapa?
kemudian Alloh satukan kalian, dalam kebersamaan yang harmoni, timbul rasa senang, bahagia.. 'bahagia' itu milik siapa?
kalau kemudian, kangen, senang, bahagia, itu semua milik Alloh, kebalikan dari itu, milik siapakah kegelisahan ini? milik siapa kesedihan ini?
kalau kita meyakini bahwa semua adalah milik Alloh, tapi kenapa kita sangat egois untuk mematenkan bahwa rasa sedih, gelisah, galau dan lain sebagainya.. sebagai milik kita?
kesedihan ini ada dalam kuasaNya, sedang singgah di hatimu dan kau merasakan kehadirannya..
bertawakallah padaNya, Dia akan mengambilnya, jangan kau mempertahankannya.....
dan biarkan hidupmu berwarna dan semakin berwarna,
warna bahagia, warna gelisah, terwarnai sedih juga warna riang, warna warna kangen dan cinta..
sabar sayang,
sabarlah sebentar,
aku pasti pulang,
karna aku bukan
aku bukan..
bang toyib
po, july 31 '12 [noted 09 1423]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H