Mohon tunggu...
Punky Pranowo
Punky Pranowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

dari beberapa predikat yang ada, menjadi 'bapak' adalah yang sangat membanggakanku. anak anak adalah motivatorku , ibu mereka provokatornya. masa depanku lebih dekat terlihat, masa lalunya lebih detail terhistori.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Super Bid'ah

2 Juli 2012   11:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:20 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13412273181295476715

Antonio dengan sedih menceritakan padaku... "Itu kalau tidak kami penuhi, kami tidak dianggap keluarga lagi oleh paman (kakak laki2 ibuny -red), dia sudah minta banyak sama bapak saya, masih minta lagi sama saya.." "Tugas saya sekarang sebagai anak tertua adalah membagi permintaan paman ke adik adik saya", Antonio melanjutkan, "adik saya ada 4, hanya yang paling kecil yang akan saya minta uang saja, yang lain harus kasih 5 ekor kerbau dan uang 2000 (20jtan -red), dan kalau mereka tidak sanggup maka tidak akan saya anggap adik lagi.." Dengan suara semakin lirih dia melanjutkan curhatnya, "berat sekali ini pak... tapi mau gimana lagi, sudah menjadi adat kebiasaan kami, walau berat tetap harus kami penuhi". "Semestinya justru kami yang harus dibantu. Kami lebih berduka dengan kematian ibu kami, bukan saja paman.. tapi justru paman semakin buat kami pusing dengan persiapan pesta untuk upacara kematian ibu..." "Memang seperti apa sih pak pesta upacara kematian nanti, kok biayanya besar sekali?" tanyaku "Oh... paman akan bikin pesta besar, dia tidak boleh malu, dia harus terlihat kaya.. pestanya harus meriah, banyak makanan dan minuman dihidangkan disana" "...adat kami memang begitu. kalau kami penuhi semua, nanti paman akan berikan babi besar sebagai hadiah untuk kami. babi itu harus yang besar.. (dia berteriak 'besar' sambil tegap berdiri dan merentangkan tangannya), pokoknya yang tidak bisa diangkat oleh 6 orang, itulah yang akan dihadiahkan paman ke kami" .... akhi.. maka, nikmat Alloh mana lagi yang akan kita ragukan? hukumNya sebaik2 peraturan, Rasullulloh sebaik2 teladan... po, rajab 1432 (seperti yang pernah diceritakan Antonio Soares, Dili - Timor Leste, beberapa waktu yang lalu. Dan jadikan setiap moment adalah edukasi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun