Mohon tunggu...
Wahyu Dwi Pranata
Wahyu Dwi Pranata Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

cowok yang hobby menulis, aktif di media Social, suka terhadap teknologi dan aktif di MRCindonesia.com\r\nsekarang tinggal di Kudus dan jika berminat menghubungi saya bisa di Email : Dwiwahyu@rocketmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

; Sebuah Malam di Mana Aku Sangat Dekat

27 Maret 2014   04:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:25 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

;

Berkira apaa pada diri seorang manusia yang berkisah. Menentukan hal kecil yang seharusnya ia abaikan beberapa tahun kedepan, tapi tak mungkin lah seorang laki-laki mengakui dirinya sebagai makhluk yang tak serius untuk membicarakan itu dengan hatinya sendiri.

"Jeprett...." Dalam sekejap cahaya itu berpendar melaju dengan kecepatan tinggi ke arah aku dan kamu. Jelas, itu membuat aku tau bahwa kita sedang berabadi sesaat.

Dalam hati, aku berdoa "Terima kasih tuhan kau telah memberikan sekat kecil diantara kami" Beberapa meter yang itu adalah tempat aku berkhayal, dapat menggambarkan jelas bagaimana masa depanku kelak. Jelas yang samar namun seorang laki-laki harus tetap optimis bahwa itu adalah kejelasan masa depannya.

Kau di sisi kananku, dan tiba-tiba ...

"Jepret...." Sebuah kilat lewat dimalam persandingan kita. Kondisi awal mimpiku bahwa sudah tidak ada lagi sekat yang mengharuskan aku dan kamu saling berungkuran. Sekat itu hilang, tidak ada lagi saling diam dan saling bermimpi Karena pada saat itu kita dapat bermimpi bersama, menciptakan bersama-sama apaa yang telah dijanjikan pada hari sakral itu. Aku akan menjagamu dan pula kau akan menjadi shalihah yang baik hatinya mendampingi sepanjang waktu.

Kembali kelamunanku, seandainya memegang tanganmu adalah hal yang berpahala bagiku. Mengecup bibirmu adalah suatu catatan kebaikan bagi kita berdua dan menjalin kasih sayang adalah motto yang masih kita pegang teguh untuk meneladani nabi besar dalam agama kita. Tentu itu adalah angan-angan besar yang semua orang rencanakan dalam hidupnya.

Sekat yang tak samar

Ku kabar dirimu bahwa ini adalah malam, sudah pagi malah. Itu ialah ketika aku tak mampu lagi membiaskan yang samar ini. Dan lambat menit semakin jelas. Yahh,,,, sekat yang masih ada.

Tercipta,

Wahyu

Jepang pakis, pada tahun kita telah menjadi dewasa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun