Mohon tunggu...
Harta Sujarwo
Harta Sujarwo Mohon Tunggu... Penulis - Pedagang

Pembelajar multidimensional yang sedang bermetamorfosa, Pengamat, Peneliti, Kritikus dan Invisible Writer

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

IKM Rendang Payo Mendunia bersama Penulis dan JNE

22 Januari 2022   16:57 Diperbarui: 22 Januari 2022   17:03 1520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Gambar: Perpusnas Press
Sumber Gambar: Perpusnas Press

Buku itu hasil risetku ke Kampung Rendang Payakumbuh dan ke sentra IKM Rendang Payakumbuh. Setelah observasi dan wawancara dengan sejumlah pelaku UMKM setempat dan stakeholders lainnya. Menariknya, pemilik brand ERIKA dan Mak Yus mengaku terbantu oleh JNE dalam mengirimkan paket ke pelanggannya. Mereka bahkan mengaku telah memanfaatkan beberapa produk dan layanan JNE sejak tahun 1990-an. Kini mereka telah dipayungi oleh Koperasi Korsa  Payo yang berada di Sentra IKM Rendang dan siap meningkatkan ekspor rendangnya ke luar negeri menuju over the top e-commerce.

Sumber Gambar: Dokpri
Sumber Gambar: Dokpri

Saat ini UMKM lebih beruntung sebab  JNE semakin concern dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia di level UMKM. JNE pun mengoptimalkan produk/layanannya. JNE mendorong UMKM agar dapat berdaya saing dengan pebisnis e-commerce asing yang telah merambah pasar domestik. Oleh karena itu, JNE berkolaborasi dengan anggota Asosiasi e-commerce Indonesia, pelaku usaha Over The Top e-commerce Indonesia. Semoga UMKM tersebut dapat menduplikasinya.

Hasilnya, aktivitas transaksi online UMKM melalui e-commerce semakin tinggi. Tak terkecuali IKM rendanag Payo, sekalipun dihempas pandemi. Kontribusi JNE dirasakan mereka dalam menjembatani kebutuhan pembangunan ekosistem digital melalui e-commerce pada UMKM. Misalnya, JNE telah memfasilitasi mentoring, program-program literasi digital dan entrepreneurship yang berpotensi  mentransformasikan UMKM untuk naik kelas.

1. JNE sebagai Jembatan Kebutuhan E-Commerce Pada Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

JNE sebagai jembatan penopang perekonomian Indonesia beradaptasi dengan dinamika tantangan pada era digital. Karena perkembangan high-tech yang dijawab dengan tren otomatisasi dan sirkulasi data berdasarkan  industri  4.0 saja, terbukti masih belum optimal. Faktanya,  cyber physical system, internet of things (IoT), komputasi awan dan komputasi kognitif sempat bergejolak secara multi dimensional di seluruh dunia. Aku sendiri pun pernah mengalami imbas kompleksitas industri 4.0 pada ketidak pastian ataupun ambiquitas usahaku.

Berkat kolaborasi dan konsolidasi antar stakeholders;  bank, classified ads, daily deals, direktori, infrastruktur, market place, online retail, payment gateway, dan travel, maka  lahirlah inovasi di era society 5.0. Persoalan revolusi industri 4.0 itu  terpecahkan. Dampaknya, optimalisasi aplikasi produk dan layanan digital JNE juga semakin memukau. 

Misalnya, tahun 2020, JNE memprogramkan layanan "Extreme Collaboration UMKM Naik Kelas". Saat itu JNE menyeleksi pelaku UMKM dari seluruh Indonesia untuk dilatih secara gratis selama setahun. JNE mengedukasi 800 pelaku UMKM yang terpilih itu, JNE berkolaborasi dengan mentor ternama (Dewa Eka Prayoga) sebagai pendamping pelatihannya. UMKM  tersebut dibekali wawasan digital marketing, penyediaan fulfillment logistik, packing skill. Juga dibekali seminar yang rutin terselenggara sejak 2016. Dengan begitu, JNE berkontribusi dalam menopang keseimbangan penyelesaian krisis sosial dan ekonomi Indonesia. 

Penyelenggaraan Blog Content Competion 2021 juga bukti JNE  mengedukasi publik berbasis inklusi sosial. Artinya, JNE memberi kontribusi dalam upaya peningkatan indeks literasi digital pada ekosistem digital (level UMKM). Melalui program berhadiah total ratusan juta, JNE  menstimulasi peningkatan tren transaksi e-commerce. Otomatis, manfaat produk / layanan JNE dapat dipahami Peserta yang kemudian akan mensosialisasikannya menjadi lebih masif. 

Dengan pertumbuhan platform e-commerce  terus meningkat saat HARBOLNAS, membuktikan bahwa perkembangan e-commerce melalui kolaborasi yang telah dibangun dengan stakeholders itu juga mampu menepis kampanye negatif soal ancaman identitas budaya dan agama seperti yang dikhawatirkan Samuel Huntington. Faktanya perkembangan e-commerce mampu bergulir pada lintas budaya dan lintas agama serta lintas teritorial. JNE menuju penerapan strategi  Organizational Ambidexterity, agar ia semakin tangguh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun