[caption id="attachment_380583" align="alignleft" width="620" caption="RI-RRC"][/caption]
Indonesia saat ini telah menjalin kemitraan strategis setidaknya dengan ada 14 negara di dunia. Namun hubungan dengan Republik Rakyat Tiongkok (RTT) dapat dikatakan yang paling dinamis. Posisi Tiongkok sebagai negara dengan perekonomian terbesar ke dua di dunia, dan Indonesia terbesar di Asia Tenggara, dengan demikian kemitraan ini tentu diharapkan bisa memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan kedua negara.
Peningkatan hubungan kedua negara saat ini peluangnya semakin tebuka karena masih banyaknya ruang pengembangan kemitraan. Di bidang perdagangan misalnya. Indonesia memasang target pencapaian sebesar USD 80 miliar dolar pada 2015 mendatang. Di bidang ini, Indonesia dapat menggenjot sektor pertaniannya untuk di ekspor ke Tiongkok karena di sana masih membutuhkan impor pangan guna memenuhi kebutuhan nasional mereka.
Kerjasama keduanegara bisa terus meningkat karena masih banyak peluang yang belum tergarap. Misalnya, Tingkok bisa mengekspor produk elektronik seperti halnya ponsel dan komputer. Dan mereka juga bisa menikmati beras kita, minum kopi kita, atau mengkonsumsi coklat Indonesia.
Sektor lainnya yang juga dapat terus dikembangkan dalam hubungan kemitraan strategis komprehensif RI-RRT, antara lain bidang investasi, pariwisata, energi, serta pertahanan. Saya optimistis di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo ini hubungan kemitraan RI-RRT dapat berkembang pesat. Diharapkan, kemitraan strategis komprehensif yang berjalan baik selama ini bisa memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kesejahteraan kedua negara dan menjaga stabilitas perekonomian regional dan global.
Anggota DPR no 3 (A.3)
-Komisi I, Fraksi Partai NasDem
follow di Twitter @pranandapaloh
- SIARAN PERS, Kamis 4 Desember 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H