Mohon tunggu...
Prananda Paloh
Prananda Paloh Mohon Tunggu... lainnya -

Anggota DPR-RI - A.3 - Komisi 1 - Fraksi NasDem - Twitter: @Pranandapaloh - FP: Prananda Paloh - Blog: http://pranandapaloh.info

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Penarikan Dubes Negara Sahabat dan Hukuman Mati Narkoba

21 Januari 2015   05:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:42 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14217658091797833427

[caption id="attachment_392136" align="aligncenter" width="310" caption="Prananda Surya Paloh, Anggota Komisi 1 DPR-RI"][/caption]

Belanda dan Brazil adalah negara yang berdaulat, dan dalam pergaulan internasional langkah penarikan Dubes adalah langkah yang biasa dilakukan, sebagai protes terhadap kebijakan negara lainnya.Rasanya ini tidak akan menghambat lebih jauh hubungan antara negara-negara tersebut.
Namun perlu diingat juga pada Tahun 2015, diprediksi angka prevalensi pengguna narkoba mencapai 5,1 juta orang. Dengan kematian 104.000 orang yang berumur 15 tahun dan 263.000 orang yang berumur 64 tahun. Mereka meninggal akibat mengalami overdosis.

Yang lebih miris lagi adalah dari data Tahun 2007, pengguna narkoba pada kalangan pelajar SD mencapai 4.138. Sementara jumlah ini meningkat pada 2011 mencapai 5.087 pelajar SD.
Ini semua adalah tanda tanda kematian sebuah bangsa. Sebuah bahaya kemanusiaan yang membutuhkan langkah kongkret.
Sebagai sebuah darurat narkoba kita membutuhkan penyelesaian lebih holistik, di satu sisi ada langkah rehabilitasi namun juga pada jejaring yang masih beroperasi harus ada langkah keras dan tegas, seperti capital punishment.

Inilah yang perlu difahami oleh negara-negara sahabat. Mungkin pada saatnya angka dapat ditekan secara signifikan bangsa kita mungkin bisa mempertimbangkan apa yang diusulkan oleh negara-negara sabahat kita.

- sekian,

#salamrestorasi

Prananda Paloh

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun