Mohon tunggu...
Prananda Paloh
Prananda Paloh Mohon Tunggu... lainnya -

Anggota DPR-RI - A.3 - Komisi 1 - Fraksi NasDem - Twitter: @Pranandapaloh - FP: Prananda Paloh - Blog: http://pranandapaloh.info

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Desa Diakui Malaysia? Wilayah Terdepan Harus Kuat!

12 November 2014   23:57 Diperbarui: 17 Juni 2015   17:57 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bulutangkis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Vladislav Vasnetsov

[caption id="" align="alignright" width="384" caption="prananda"][/caption] Tulisan ini ingin menanggapi temuan baru-baru ini dari rekan legislator dari PAN bahwa 3 dari 10 desa di Kecamatan Lumbis Ogong, telah diakui dalam wilayah Malaysia. Ada tiga hal yang mendasar yaitu recheck diplomatik, respons kewilayahan dan pemberdayaan ekonomi serta pertahanan wilayah terdepan. Yang pertama adalah Pemerintah harus melakukan pengecekan apakah ada klaim yg tumpang tindih dengan wilayah perbatasan. Ini juga termasuk apakah ada pelanggaran wilayah dari luar masuk ke wilayah Indonesia. Ini juga harus didukung oleh TNI dan kementerian terkait seperti menteri dalam negeri. Ini akan menjadi bahan bagi pertimbangan Presiden dalam melakukan tindakan secara politik. Ini kemudian juga harus dilaporkan ke komisi 1 DPR untuk mendapatkan saran, masukan dan juga dukungan jika diperlukan. Kedua, yang dimaksudkan sebagai respons kewilayahan adalah segala sesuatu yang dianggap perlu untuk mempertahankan keutuhan wilayah, serta melindungi warga negara yang ada di situ. Jika misalnya ada pelanggaran wilayah yang melibatkan militer Malaysia di wilayah kita, maka hendaknya pemerintah tidak ragu memberikan respons yang akurat, termasuk pengerahan batalyon terdekat atau memobilisasi skuadron terdekat sebagai langkah balasannya. Meskipun saya tidak yakin itu dilakukan oleh pihak tetangga kita. Namun setidaknya adanya coverage surveillance yang konsisten diperlukan di wilayah itu. Yang terakhir adalah sebuah prinsip pertahanan terintegrasi berbasis kekuatan sosial. Di mana jika ekonomi kuat di wilayah terdepan, maka otomatis menjadi wilayah yang semakin strategis untuk dijaga. Namun penjagaan yang kuat juga akan menimbulkan efek resiprokal untuk kondusif nya iklim usaha semakin baik. Artinya untuk menyejahterakan warga perbatasan bukan semata tugas pemerintah daerah namun juga hrs didukung pemerintah pusat. Demikian juga untuk menggelar kekuatan dengan orientasi ancaman dari luar di wilayah terdepan, merupakan tanggung jawab pusat. Dengan demikian tercapai efek benteng sosial, ekonomi dan militer yang kuat untuk keutuhan wilayah kita. Ini tidak hanya berlaku pada Kalimantan Utara saja, namun juga seluruh wilayah terdepan Indonesia.

Prananda Surya Paloh

Anggota DPR no 3 (A.3)

Anggota Komisi I DPR RI

- SIARAN PERS, Selasa 12 November 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun