Mohon tunggu...
prananda nanda
prananda nanda Mohon Tunggu... lainnya -

lahir di medan... tinggal di palu sulawesi tengah... lama menuntut studi islami di pondok pesantren IMMIM makassar.. kota daeng...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teater Bahan Bakar MInyak (BBM) di NegeriKu

28 Oktober 2014   17:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:26 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Mentari pagi menampakan sinarnya

Aku dan sepeda motor ku memulai hari seperti biasanya

Tak tampak perbedaan dengan hari-hari sebelumnya

Pemandangan pagi cerah, ditemani hiruk pikuk kendaraan para pekerja berangkat menuju tempat pencarian nafkah.

Sangat indah melihat semangat pagi mereka diantar dengan senyum penuh harap dari para penghuni rumah yang menantikan hasil kerja serta salam tanda selamat sesampai dirumah.

Beriringan dijalanan, berpacu dengan waktu, dan adakalanya saling sapa menyapa diantara mereka. entah hanya sebatas senyum atau pembahasan hangat seputar isu negeri ini. indah bukan main main bukan seperti komentar salah satu juri ajang pencarian bakat negeri ini....

Ah.. aku tersadar dari pemandangan biasa tiap pagi itu..... rupanya ada yang berbeda dari itu semua pemandang yang unik nan lucu tapi mengoyak batin, makan hati berulam jantung ku dibuatnya....

Unik karena semua SPBU atau pangkalan minyak bahan bakar bertuliskan PREMIUM HABIS lewat spanduk-spanduk kecil layak pendemo di bundaran HI ketika menjelang Hari Buruh.

Lucu sebab dipinggir-pinggir jalan berjejer jergen-jergen serta botol-botol berisikan BBM subsidi ramai dijual di kios-kios pedagang kaki lima...

Mengoyak batin ketika kulihat terpampang harga BBM bersubsidi tersebut mencapai Rp.10.000,- untuk setiap liternya, dalam hati"Mana peran Pemerintah??" tanyaku.

Makan hati berulam jantung ku dibuatnya!!! bagaimana tidak, saat pasokan BBM telah masuk ke SPBU bukan antrian kendaraan yang menghiasi tempat itu, malah kumpulan Jergen-jergen!!! beserta tuannya (pengepul)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun