Mohon tunggu...
Pramusita AyuNabiilah
Pramusita AyuNabiilah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pramusita

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pemulihan Ekonomi Tidak Merata

30 Desember 2021   15:22 Diperbarui: 30 Desember 2021   16:47 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19 di dunia, termasuk Indonesia mengalami ketidakmerataan. Menurut Muhamad Faisal selaku Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) ketimpangan pemulihan ekonomi antardaerah dipicu oleh struktur ekonomi setiap daerah yang berbeda. 

Faisal mengungkap terdapat tiga fenomena yang paling berpengaruh pada ketidakmerataan pemulihan ekonomi ini, antara lain:

Pertama, faktor pengendalian pandemi Covid-19 yang berbeda di tiap daerah. Misalnya, daerah yang perekonomiannya bertumpu pada sektor pariwisata. Menurut Faisal, saat ini perekonomian Bali belum pulih secara optimal karena Bali hanya mengandalkan sektor pariwisata. Namun di daerah lain seperti Yogyakarta, perekonomiannya justru melonjak 11,8 persen secara tahunan. Hal ini disebabkan Yogyakarta diuntungkan oleh faktor pembatasan yang diterapkan oleh pemerintah. Sebab, pada saat adanya pembatasan maka transportasi udara lebih diperketat dibandingkan dengan transportasi darat.

Kedua, adanya ketergantungan yang tinggi terhadap komoditas sektor primer seperti pertambangan di daerah-daerah luar Jawa. Kebanyakan daerah-daerah di luar Jawa seperti Kalimantan dan Papua perekonomiannya di dominasi oleh sektor pertambangan. Hal ini menguntungkan karena sektor pertambangan diuntungkan oleh kenaikan harga komoditas. Akan tetapi, Faisal mengatakan bahwa struktur perekonomian seperti ini justru akan berbahaya untuk pertumbuhan jangka panjang karena daerah-daerah tersebut hanya bergantung pada satu sektor perekonomian yaitu pertambangan.

Ketiga, pertumbuhan ekonomi yang konsisten pada sejumlah daerah yang memiliki investasi tinggi, seperti Sulawesi Tengah dan Maluku Utara. Menurut Faisal, daerah yang memiliki investasi tinggi struktur perekonomiannya akan menjadi lebih beragam atau terdiversifikasi. 

Sebagai warga negara Indonesia kita harus berupaya untuk membantu perekonomian nasional, dimulai dari hal kecil seperti membeli barang UMKM.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun