Begitu Ahok gubernur DKI menyatakan ada pihak-pihak yang melakukan sabotase karena masalah banjir yang terjadi akibat banyaknya kulit kabel yang menyumbat gorong-gorong sehingga beberapa lokasi di RING 1 sekitar istana negara nyaris kebanjiran.
Banyak pihak yang sibuk menyatakan bahwa Ahok hanya melakukan pencitraan dengan menyatakan adanya sabotase dalam peristiwa diatas.Saat itu belum ditemukan 133 meter kubik kulit kabel digorong-gorong sekitar Monas sehingga layaklah orang orang yang tidak senang dengan Ahok menyebut Ahok hanya melakukan pencitraan semata. Tetapi setelah diketahui betapa banyaknya kulit kabel yang menyumbat saluran atau gorong-gorong barulah banyak yang tersadar bahwa Ahok tidak main main.
Setelah pihak kepolisian turun tangan mulai terkuak siapa pemilik kabel yang kulitnya dibuang begitu saja digorong-gorong barulah ada pernyataan dari pihak PLN , perusahaan listrik milik negara ini ternyata memiliki kebiasaan yang kurang elok yaitu tidak mengangakat kabel kabel lama di jalur yang telah dibangun kabel baru. Kebiasaan meninggalkan kabel di jalur lama ini dimanfaatkan oleh pihak pihak yang tidak bertanggungjawab untuk mengambil kabel tembaga untuk dijual dan meninggalkan sampahnya dalam gorong-gorong.
Marilah kita tinggal penyataan Ahok yang bombastis dengan menyebut ada sabotase, mari kita telusuri bagaimana cara PLN menghapus ASSET nya sehingga dengan mudah keluar penyataan bahwa PLN tidak mengangkat kabel-kabel lama karena biayanya jauh lebih mahal daripada manfaatnya. Tentu pernyataan itu sangat biasa jika kita tidak teliti melihatnya.
Berikut salah satu tulisan di Merdeka.com ,dimana penjelasan Kapolda Metro Jaya ".......Kemudian jadi kesimpulan kita sementara ini kemungkinan kabel dari listrik yaitu PLN. Nah, memang menurut keterangan PLN, kabel-kabel di bawah tanah memang ada yang kadang-kadang tidak digunakan dan membuat jaringan baru. Nah, jaringan lama ini tidak diangkat," tambahnya.
Seharusnya Haji Lulung yang selalu berseberangan dengan Ahok tidak berhenti sampai menyalahkan Ahok saja, sekali waktu Haji Lulung bisa berpendapat lebih jernih dengan coba melihat bagaimana proses penghapusan ASSET PLN di lokasi lokasi yang sudah dibaut jaringan listrik bawah tanah yang baru. Coba pak Haji Lulung lihat sistem akuntansi PLN apa bener kabel bawah tanah itu sudah dihapuskan dari Asset PLN?Â
Ahok begitu juga, ditengah suhu panas pemilihan gubernur seharusnya memberi sedikit pencerahan buat haji Lulung yang terbiasa asal ngomong. Tolong diinfokan lebih detail lagi pemikiran-pemikiran Gila Mu yang tidak tertangkap oleh banyak orang sekaliber haji Lulung.Dengan kesabaran dalam menjelasakan ide-ide Mu pasti situasi akan lebih tenang.
Ayo pak Kapolda coba periksa lagi kebijakan PLN dalam melakukan penghapusan Asset.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H