Pagi ini saat menonton acara di Metro TV, sungguh kaget dengan pernyataan salah seorang pengacara Prabowo Hatta saat ditanya pembawa acara perihal banyaknya kesalahan ketik atau kesalahan data yang ada dalam gugatan yang diajukan ke MK. Dengan entengnya pengacara yang mengaku sudah beberapa kali mendampingi KPU menyatakan bahwa gugatan yang diajukan sengaja dibuat banyak kesalahan karena memang strategi pihak Prabowo Hatta seperti itu.
Saya yang tidak paham hukum apalagi berperkara dalam sidang MK sungguh kaget dan serta merta membuat penilaian sungguh licik dan jahat strategi yang dibuat oleh Tim Prabowo Hatta. Bagaimana saya tidak menilai Licik dan Jahat sebab gugatan ke MK dalam rangka pemilihan presiden ini sungguh mulia cita-citanya, yaitu ingin mencerdaskan bangsa Indonesia dalam berpolitik, politik bukan soal menang kalah dan banyak lagi cita-cita mulia dibalik gugatan itu.
Saya sebagai warga negara merasa dibohongi dengan janji-janji mulia itu, mendengar jawaban dari pengacara diatas, sungguh jawab dari orang yang sedang "BOHONG" sehingga harus terus menerus berbohong.
Begitu saya berganti menonton TV One saya dibuat lebih terkejut lagi karena seorang ahli bahasa tubuh sedang membahas bahasa tubuh ketua KPU berserta komisioner lainnya  serta ketua Bawaslu yang dianggap tidak profesional saat mengumumkan hasil perhitungan suara pemilihan presiden lalu karena dianggap mengabaikan keberatan pihak Prabowo Hatta dengan SENYUM-SENYUM saat mengumumkan kemenangan JOKOWI-JK.
Dalam acara Gestur di TV One itu sang ahli begitu dalamnya membahas SENYUM-SENYUM itu berharap penonton IBA dengan kekalahan Prabowo Hatta dalam perhitungan suara lalu. Ahli gestur itu tidak ingin membahas bahasa tubuh Hatta Rajasa yang duduk disamping Prabowo saat sidang pertama gugatan Prabowo Hatta di MK yang tampak bagaikan "tubuh tanpa nyawa" diam dalam beribu basa.
Dari dua tanyangan TV itu saya jadi teringat bahwa ada yang dapat kita baca dari sifat-sifat "loser" yang ditunjukan oleh Prabowo  Hatta dan tim nya, ciri-ciri itu adalah :
1.Tidak menyukai apapun yang dilakukan oleh pihak lawannya, sebagai contoh bagaimana reaksi tim Prabowo Hatta saat tahun pihak JOKOWI JK meresmikan kantor  transisi, atau saat JOKOWI JK mengucapkan pidato kemenangannya .
2.Sering bohong, karena sekali berbohong maka harus melakukan kebohongan lain untuk menutupi kebohongan itu, coba perhatikan pernyataan yang dibuat tim Prabowo Hatta saat akan mengjukan gugatan ke MK, disampaikan oleh salah seorang pengacaranya bahwa pihaknya akan mengirim gugatan dengan bukti sebanyak 10 truk, tetapi nyatanya gugatan yang disampaikan tak lebih dari 100 halaman. Karena sudah bohong maka harus ditutupi dengan kebohongan lain yaitu dengan mengucapkan akan membawa buktinya saat sidang di MK.
3.Sering Nebeng atau mencatut , agar kelihatan seru tak jarang pihak Prabowo Hatta nebeng nama saksi atau atas nama rakyat, atau atas nama demokrasi dan lain lain. Nebeng nya tim Prabowo Hatta ini sering dibantah sendiri oleh pihak yang di Nebeng i/tebengi sebagai contoh dalam gugatan pihak Prabowo Hatta menyebutkan di daerah Banyuwangi Jawa Timur ada rumah saksi dari Nomor Urut 1 yang dibakar, kenyataanya rumah saksi itu hanya dilempari batu.
Dari tiga ciri sifat loser yang ditunjukan oleh kubu Prabowo Hatta, saya melihat pihak ini sedang melakukan apa yang disebut dengan HIPERBOLA POLITIK.
Apakah ini contoh KENEGARAWANAN yang akan diwarisi kepada masyarakat Indonesia?