Bogor -- Senin 22 juli 2024, Tim PPK ORMAWA melakukan pembelajaran budidaya maggot ke Dinas Lingkungan Hidup.. Tujuan  pembelajaran ini untuk mempelajari budidaya maggot, larva dari lalat black soldier yang terkenal dengan manfaatnya dalam pengelolaan sampah organik.
Setibanya di Dinas Lingkungan Hidup, rombongan disambut dengan ramah oleh Bapak Abu dan Bapak Atang selaku penanggung jawab TPS 3R. Lalu kami diarahkan ke tempat budidaya maggot dan mendengarkan penjelasan  tentang peran dan manfaat maggot dalam pengelolaan sampah. Petugas menjelaskan bahwa maggot mampu mengurai sampah organik dengan cepat dan efisien, serta dapat digunakan sebagai pakan ternak yang kaya protein.
Bapak Abu menjelaskan 4 siklus budidaya maggot:
Telur: Proses penetasan membutuhkan waktu 2-3hari dengan media menggunakan ampas tahu/ dedak.
Larva Maggot: Pemindahan wadah dari maggot bayi kewadah pembesaran membutuhkan waktu 3 hari.
Pembesaran: Proses ini membutuhkan waktu sekitar 20 hari hingga siap untuk dipanen. Bisa juga dijadikan bibit dengan syarat menunggu maggot hingga berwarna hitam.
Pembibitan Maggot Maggot hitam yang siap untuk pembibitan ditaruh di tempat yang sudah disediakan di dalam jaring hingga bermetamorfosis menjadi lalat. Setelah menjadi lalat, mereka akan bertelur disela-sela kayu yang sudah disediakan
Setelah itu tim  terlihat sangat tertarik dan banyak yang mengajukan pertanyaan. Kami ingin tahu lebih banyak tentang cara merawat maggot, potensi ekonomisnya, dan bagaimana budidaya ini dapat diterapkan di rumah atau lingkungan sekolah. Bapak Abu menjawab setiap pertanyaan dengan sabar dan memberikan tips praktis bagi mereka yang ingin mencoba budidaya maggot sendiri.
Di akhir kunjungan, Tim diberikan kesempatan untuk mencoba memegang maggot dan melihat secara langsung proses penguraian sampah organik. Pengalaman ini sangat berkesan bagi mereka, karena tidak hanya memberikan pengetahuan baru tetapi juga menginspirasi mereka untuk lebih peduli terhadap lingkungan.