Mohon tunggu...
Prampal Roshan
Prampal Roshan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

3R : Reduce, Reuse, Recycle

28 Februari 2016   12:43 Diperbarui: 7 Maret 2016   18:59 989
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tumpukan sampah"][/caption]Sampah, sebuah kata yang tentunya tidak asing lagi di telinga kita. Bukan hanya di telinga, pemandangan sampah pun sudah dikenali mata sejak lama. Sampah yang biasa dilihat tidak hanya ada di tempat sampah, melainkan sampah yang berceceran di jalanan, tergenang di selokan atau bahkan berhamburan menumpuk di tengah sungai dan kali. Ya, seperti inilah gambaran dari Ibukota yang megah dan kaya akan gedung bertingkat ini.

Sebenarnya, apa itu sampah? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sampah adalah barang atau benda yang dibuang karena tidak terpakai lagi. Ini berarti benda-benda yang tidak terpakai atau yang tidak digunakan lagi adalah sampah.  Padahal,benda-benda yang ‘tidak terpakai’ bukan berarti tidak berguna. Lantas, apakah sampah masih memiliki nilai kegunaan? Jawaban dari pertanyaan tersebut bisa ya, bisa tidak.

Masalah yang ditimbulkan sampah tidaklah sedikit. Mulai dari bau tidak sedap yang menyebabkan polusi udara bagi kita, lahan yang digunakan untuk membuang sampah hingga menumpuk dan kondisi semakin diperparah ketika kesadaran masyarakat akan persoalan ini terbilang rendah. Kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya kerap dijumpai di masyarakat. Buang sampah di sungai atau kali misalnya, aliran air akan tersumbat dan jika musim penghujan tiba akan menyebabkan banjir.

Pemerintah juga sudah berupaya dalam mengatasi persoalan mengenai sampah di Indonesia ini. Namun, tidak hanya pemerintah, kita juga dapat membantu dalam mengatasi masalah sampah yang ada di Indonesia. Memang mengatasinya tidaklah semudah kelihatannya. Hal yang paling kecil yang dapat kita mulai adalah membuang sampah pada tempatnya. Kembali lagi ke pertanyaan sebelumnya, ’Apakah sampah masih memiliki nilai kegunaan?’ Sebenarnya sampah masih memiliki nilai kegunaan jikalau kita pandai dalam mengolahnya.

Apakah kalian pernah mendengar istilah ‘Reduce, reuse, recycle’? Reduce atau pengurangan adalah kegiatan mengurangi pemakaian atau pola perilaku yang dapat mengurangi produksi sampah, serta tidak melakukan pola konsumsi yang berlebihan. Contoh dari kegiatan ‘reduce’ adalah menggunakan alat-alat rumah tangga yang berkualitas sehingga tahan lama. Reuse atau penggunaan kembali adalah kegiatan menggunakan kembali material atau bahan yang masih layak pakai. Contoh ‘reuse’ adalah tidak membuang sampah kertas atau plastik yang masih layak pakai bilamana suatu saat akan berguna kembali. Sedangkan 'recycle' merupakan kegiatan daur ulang sampah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, daur ulang adalah pemrosesan kembali bahan yang pernah dipakai untuk mendapatkan produk yang baru. Contoh daur ulang adalah mengolah sampah organik menjadi pupuk kompos.

Istilah 3R tersebut sempat marak diperbincangkan guna mengatasi masalah sampah di Indonesia ini. Memang melakukan kegiatan 3R tidak dapat dibilang mudah. Namun, jika usaha kecil sudah kita mulai seperti dengan membuang sampah pada tempatnya maka kegiatan 3R adalah pilihan selanjutnya. Tidak hanya orang dewasa saja, muda mudi khususnya pelajar juga dapat melakukannya. Kita dapat mempelajari cara mendaur ulang sampah dengan benar dan setelah itu barulah dapat melakukannya dengan baik.

Dampak dari kegiatan 3R memang tidak langsung dirasakan. Banyak manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan tersebut. Menambah pengetahuan tentang mengolah sampah, mendapatkan kegunaan dari barang yang sudah tak terpakai, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan yang terpenting dapat mengurangi masalah sampah adalah contohnya. Hal-hal seperti ini haruslah dimulai dari diri kita masing-masing. Ingatkah kalian kalimat ‘Cintailah bumimu ini’? Bukan hanya di Indonesia, dengan berpartisipasi dalam kegiatan mengurangi masalah sampah berarti kita juga sudah menyelamatkan bumi kita ini. Dengan lebih kreatif, semua bisa dimanfaatkan dengan baik, dan lingkungan bumi pun semakin lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun