Mohon tunggu...
Pramonov
Pramonov Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Bukan Setya Novanto, Teladan dari Jalan Gatot Subroto

2 Desember 2015   11:45 Diperbarui: 2 Desember 2015   12:10 1805
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gedung Dewan yang terhormat memang berada di jalan Jenderal Gatot Subroto. Tetapi teladan kali ini bukan berasal dari gedung Parlemen. Teladan itu datang dari Dirjen Pajak yang kebetulan juga berkantor di Jalan Jenderal Gatot Subroto dibagian timur. Sigit Priadi memilih mengundurkan diri pada 1 Desember 2015 karena merasa gagal menjalankan amanah mengumpulkan Pajak sesuai target yang dibebankan.

Apakah Dirjen Pajak Sigit Priadi Pramudito melakukan kesalahan besar ? Pasti banyak yang berkata tidak. Beliau tidak berhasil, lebih banyak karena banyak faktor yang berada diluar kontrolnya. Target yang begitu menantang (sampai banyak pihak berkata tidak realistis), perlambatan ekonomi global, turunnya harga komoditas hingga pertumbuhan ekonomi yang dibawah asumsi APBN membuat sesuatu yang awalnya sudah sulit menjadi makin sulit bahkan nyaris mustahil untuk diraih.

Tidak perlu dilaporkan ke MKD, tidak perlu disidang, Dirjen Pajak memilih mengundurkan diri dari jabatan yang sangat prestisius itu. Seolah memberi teladan bahwa pemimpin yang tidak berhasil sudah sepantasnya bertanggung jawab dan salah satu caranya dengan mengundurkan diri untuk memberi kesempatan kepada yang lain untuk memimpin. Tindakan Dirjen Pajak pertama dalam sejarah yang mengundurkan diri dari jabatannya ini seolah memberikan oase segar bahwa Indonesia masih memiliki pemimpin yang berani bertanggung jawab.

hari-hari ini publik akan disuguhi dengan sidang MKD yang akan memeriksa pelanggaran etika ketua DPR, Setya Novanto yang kebetulan juga berkantor di Jalan Gatot subroto. Kita masih berharap teladan itu juga muncul dari gedung parlemen. Semoga itu bukan mimpi.

Honesty is the best Policy

 

Disclaimer : Tulisan ini adalah pendapat pribadi, tidak mewakili institusi manapun

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun