Mohon tunggu...
Agus Pramono
Agus Pramono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Research Scientist - (Composite Manufacture Engineering)\r\n\r\nInstructor Welding Engineer - (Japan Welding Engineering Society)\r\n\r\nObservers Manufacturing Technology

Selanjutnya

Tutup

Nature

Membangun Teknologi Kemiliteran dalam Menyongsong AFTA 2015

1 Maret 2014   10:15 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:21 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kekuatan suatu bangsa dipengaruhi oleh infrastruktur Teknologi Kemiliteran, fenomena ini memberikan pengaruh terhadap kewibawaan dan kredibilitas Negara tersebut dimata Dunia Internasional, seperti kasus yang baru-baru ini terjadi di negara Ukraina yang sedang mengalami krisis politik. Krisis politik di Ukraina dipicu dengan keinginan dari kaum golongan muda yang ingin menjadi bagian dari Uni Eropa, namun hal tersebut tidaklah mudah untuk direalisasikan mengingat bahwa Ukraine pernah menjadi bagian dari Russia (yang dulu bernama Uni Sovyet) banyak aset - aset infrastruktur Teknologi Russia yang ada di Ukraine serta hutang pemerintah Ukraine terhadap Russia.

Penutupan Sochi Winter Olimpics - 2014 menjadi titik balik dari ketegangan ini, setelah Presiden Russia Vladimir Putin menyampaikan sambutan dalam penutupan tersebut dilanjutkan dengan sesi akrobatik yang menampilkan kelengkapan kecanggihan Produk-Produk terbaru Militer Russia, dan dalam beberapa tayangan ditampilakn sesi kapal perang laut yang bisa menginvasi dan membombardir 1 kawasan negara dalam waktu 30 menit, secara politis sebenarnya hal ini adalah propaganda Russia terhadap negara-negara Uni Eropa bahwa Russia punya kekuatan Militer yang siap untuk melakukan action ketika kedaulatan Politik Internasionalnya terganggu, dan sampai saat ini Negara Ukraina tetap tidak bisa melangkah untuk bergabung dengan Zona Uni Eropa.

Mengacu pada Fakta Kronologis diatas ini memberikan sebuah Postulat bahwa "Kecanggihan Teknologi kemiliteran memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kewibawaan Negara di mata dunia Internasional".  Fenomena beberapa kasus yang terjadi antara Indonesia - Australia maupun Indonesia - Malaysia yang menjadi pemicu ketegangan merupakan  konfliks yang bermula dari masalah Teknologi Kemiliteran (Penyadapan pihak Australia dan Kapal Perang Malaysia yang sering melintas tanpa Izin ke perbatasan perairan Indonesia).

Perkembangan Teknologi secara hierarkis dimulai dari Implementasi Teknologi Kemiliteran, seperti Teknologi Internet, Teknologi Pesawat Udara, Teknologi Komunikasi, bahkan pada tahun 1997 Pihak Militer Amerika telah bekerjasama dengan Ilmuwan Russia dari Institute of Physics Advance Material -Uffa Russia untuk mengembangkan Teknologi Manufaktur, kesepakatan kerjasama mereka tertulis dalam nomor kontrak 68171-97-C-9006 dan kerjasama ini dimediasi oleh European Reseacrh Office yang sebagaian risetnya dilakukan di Inggris.

Perdagangan Bebas negara-Negara ASEAN dalam AFTA 2015 menjadi landasan penting untuk mengedepankan aspek Teknologi Militer khususnya Indonesia dan Negara-Neara ASEAN pada Umumnya,  sedikit menyimak lagu Qashidah PERDAMAIAN yang diciptakan  KH Bukhari Masrur yang dalam liriknya "Perdamaian,..perdamaian diciptakan banyak yang diciptakan tapi perang makin ramai" hal inilah fenomena ANOMALI dari perilaku manusia Industri saat ini, apapun diproduksi untuk mempertahankan mata rantai laju Produk yang bisa menunjang pendapatan negara, Persaingan antar negara-negara ASEAN dalam AFTA juga menjadi dasar bagaimana Produksi dan Teknologi dikembangkan, beberapa hasil Produksi yang diproduksi secara konvensional akan memiliki kualitas karakter yang dibawah hasil dari Produksi Massal dengan Teknologi Mutakhir. Teknologi Militer Indonesia saat ini perlu DIKEMBANGKAN LEBIH LANJUT untuk membangun kredibilitas dan wibawa dimata Dunia Internasional khususnya dimata Negara ASEAN dalam menyongsong AFTA. Mengapa Indonesia perlu membangun Teknologi Kemiliteran dalam menyongsong AFTA 2015, hal ini berhubungan dengan sebuah kajian premis mayor cara berfikir masyarakat Internasional, negara dengan kemajuan peradapan  sangat ditunjang dengan teknologi kemiliterannya, Negara-negara barat dengan kemajuan peradapan seperti Skandinavia-Nordic-Baltic Region selalu mengembangkan riset dan teknologi yang menunjang peralatan Kemiliteran, dan yang paling Esensi berdasarkan Fakta Sejarah Internasional berkembangnya Ilmu Pengetahuan diawali dari munculnya Teknologi kemiliteran sebagai penunjang Peradaban Kehidupan berbangsa dan bernegara. Prioritas Kemutakhiran Teknologi Kemiliteran menjadi skala penting untuk menunjang sektor-sektor yang lain seperti perdagangan maupun pertanian, sebagai analogi dari sebuah Institusi jika ingin tahu sistem kecanggihan administrasi dan infrastruktur  dari sebuah tatanan managerial cukup mengamati bagaimana proteksi security yang telah diterapkan.

Penulis Adalah Pengamat Perkembangan Teknologi Manufaktur Lokal (Zona Industri Banten dan sekitarnya) yang sedang menempuh studi di Negara Bekas Koloni Russia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun