Mohon tunggu...
Agus Pramono
Agus Pramono Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Research Scientist - (Composite Manufacture Engineering)\r\n\r\nInstructor Welding Engineer - (Japan Welding Engineering Society)\r\n\r\nObservers Manufacturing Technology

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Komposit Manufaktur sebagai Trend Teknologi Masa Depan

5 Maret 2014   09:53 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:13 490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Otomotif. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Industri Manufaktur Automotif di Indonesia sedang mengembangkan spare part komponen Lokal, termasuk System Transmisi, Penelusuran pada 'Paten' System Kinerja Automotif, satupun belum ditemukan hasil karya anak bangsa, kebanyakan pengembangan berbasis pada 'reverse technology', salah satu Indikasi lemahnya link and match Pendidikan dgn Industri, trend manufaktur Automotif  di dunia saat ini sedang konsen pada Aplikasi System Gear Box pada Mobil Listrik, secara Mekanika Kesetimbangan jika Mobil Listrik menggunakan System Gear Box maka Torsi pada pembebanan akan terdistribusi merata sehingga berdasarkan aspek kinematis akan terjadi kesetimbangan pada System Transmisi, jika system gear Box ditiadakan maka yg terjadi adalah Distribusi Beban yang tidak merata, banyak fenomena yg terjadi seperti tingginya laju keausan pada part komponen yg bergesekan.

Saat ini beberapa Ilmuwan diseluruh Dunia (Russia-Amerika-Negara-Negara Uni Eropa-Jepang dan beberapa negara produsen Automotif  seperti India dan Korea) sedang mengembangkan Bahan Komposit" Komponen Automotif dari bahan yang ringan sebagai solusi Teknis utk Substitusi Material Automotif", ditengarai bahan yang ringan mampu menghemat bahan bakar, hal ini disebabkan oleh kompresi pemakaian bahan bakar pada pembakaran internal combustion machine tidak memerlukan energi yang tingi karena densitas komponen yang ringan.

Proses Manufaktur Komposit by Metal Forming banyak mengalami kegagalan, penulis sempat melakukan treasure ke beberapa jurnal - jurnal regional Indonesia dan banyak ditemukan hasil properties yang tidak korelatif dengan prototipe maupun spare part acuan, seperti misalnya adanya "intergranular crack" pada sampel, fenomena ini ternyata ini ditengarai oleh tahapan Ball Mill yg kurang tepat pemakaian larutan mixing pada "rule of Mixture" yang harus disesuaikan dengan Vf  Matrix maupun Vf Reinforce sehingga memudahkan pembentukan interface. Faktor lain diakibatkan oleh pemilihan pelumas yg tidak tepat, idealnya batang Kompaksi yg berfungsi sebagai ejektor harus memiliki kekasaran permukaan lebih kecil dari geometri dies, sehingga pelumas yg berviskositas rendah akan menghambat kompresibilitas kerja dari Mesin, berdasarkan standart terbaru pelumas Molibdenum Sulfida digunakan untuk produk bar dan Pelumas jenis grfit digunakan untuk serbuk.

Berikut ini beberapa Saran kepada Peneliti-Peneliti Muda yang mengembangkan Komposit untuk Aplikasi Teknis, untuk penerapan aplikasi spare part maupun komponen Substitusi harus dilakukan secara Runut, "Kebanyakan Salah Tafsir akan hal ini" Hal yang paling mendasar adalah kesesuaian Nilai properties dari arah pembebanan (Apakah Beban Statis/Beban Dinamis) setelah itu melakukan chek Distribusi Gayanya, Gaya Apa yang bekerja dikomponenn tsb jika tidak ketemu maka bisa dilakukan Interpolasi pada gaya yg sesuai, selanjutnya adalah menyesuaikan dengan kapasitas thermal, berapa nilai tegangan thermal yg terjadi, setelah nilainya diketahui maka selanjutnya menghitung Safety FActor (jika nilainya range antara 1-3) asumsinya aman tapi jika < 1 maka properties material komposit tidak memadai,namun jika nilainya >3 maka akan terjadi over-Load pada material Komposit, untuk croscheck Material balance seyogyanya menggunakan rule of Mixture dan jika densitas komposit berada pada batas tengah antara Matrix dan Reinforce maka Komposit anda bisa dikategorikan memenuhi Kaidah "Balancing Sistem Komposit" tidak itu saja sebagai peneliti pemula (untuk skripsi maupu thesis) kaidah etika harus dijunjung tinggi dengan membaca Hand-Book Composite disitu  akan terdapat ketelusuran basic science, dan mencari pada titik mana penelitian anda saat anda sudah melakukan metodologi proses dan sudah melakukan analisis dasar.
Hal ini diperlukan untuk menghindari kesalahtafsiran referensi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun