Mohon tunggu...
Pramono Dwi  Susetyo
Pramono Dwi Susetyo Mohon Tunggu... Insinyur - Pensiunan Rimbawan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ukuran Orang Sukses

4 Februari 2020   20:36 Diperbarui: 5 Februari 2020   05:53 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pada zaman dahulu , orang dianggap sukses hidupnya apabila banyak hartanya, banyak tanahnya, banyak rumahnya, banyak uangnya. Untuk saat sekarang, ukuran sukses hidup telah digeser dari tidak sekedar mempunyai banyak harta saja, tetapi diukur juga dari banyak faktor yang mempengaruhinya.

Dalam teori kebutuhan dasar Abraham  Maslow dikenal adanya 5 (lima) hirarkhi kebutuhan yakni a) kebutuhan fisiologis b) kebutuhan akan rasa aman c) kebutuhan akan rasa memiliki dan kasih sayang d) kebutuhan akan penghargaan dan terakhir e) kebutuhan akan aktualisasi diri.

Teori ini sangat sempurna bagi orang Indonesia. Bagi adat orang timur, ukuran orang disebut sukses sebenarnya cukup sederhana. Lima teori kebutuhan dasar Maslow dapat diringkas menjadi 3 (tiga) yaitu a) cukup kebutuhan dasar b) masa depan anak lebih baik dari orang tua c) masa tua tidak lagi bekerja untuk mencari nafkah.

Cukup Kebutuhan Dasar

Kebutuhan dasar manusia adalah kebutuhan yang harus dipenuhi manusia selagi masih hidup. Kebutuhan itu berupa sandang, pangan, papan, kesehatan, dan pendidikan. Kebutuhan dasar semacam ini tidak sama antara satu orang dengan lainnya, tergantung dari jumlah keluarga inti yang ditanggungnya. Bapak, ibu dan anak anak. Oleh karena itu sifatnya lebih subyektif dan relatif.

Bagi orang Indonesia, keburuhan dasar ini sudah mampu dipenuhi seiring dengan kenaikan pendapatan perkapita rata rata penduduk Indonesia.  Selain itu keberhasilan pemerintah dalam melaksanakan program keluarga berencana (program KB) dengan slogran cukup dua atau tiga anak, mampu mendorong kesadaran orang Indonesia untuk meningkatkan taraf hidupnya.

Ada suatu nasehat orang tua kepada anaknya yang baru menikah yaitu harus punya rumah sendiri, sebelumnya anak masuk kuliah diperguruan tinggi. Ini dikandung maksud agar orang tua dapat berkonsentrasi penuh untuk membiayai kuliah tanpa harus dipusingkan dengan biaya kontrak rumah setiap tahun.

Anak muda sekarang mengistilahkan cukup rumah, cukup kendaraan pribadi (mobil, sepeda motor), cukup tabungan terutama untuk biaya anak anak sekolah sampai dengan kuliah, cukup biaya kesehatan apabila sakit (asuransi kesehatan dan sebagainya).

Menjadi penting dalam mencukupi kebutuhan dasar adalah perencanaan hidup dan keuangan yang matang dari sejak membentuk rumah tangga baru. Perencanaan jumlah anggota keluarga yang akan dibentuk (jumlah anak yang diinginkan), jumlah penghasilan perbulan yang didapat setiap bulan dan jumlah pendapatan yang dapat disisihkan untuk ditabung setiap bulannya.

Perencanaan usia menikah dan usia mempunyai anak juga perlu dipikirkan agar apabila kepala keluarga sudah memasuki usia pensiun anak anak sudah mentas dari proses pendidikannya (selesai kuliah) sehingga pada usia pensiunan orang tua tidak dibebani biaya pendidikan lagi. Syukur syukur anak anak sudah dapat pekerjaan  dan penghasilan bulanan yang tetap.

Masa Depan Anak Lebih Baik dari Orang Tua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun