Mohon tunggu...
Pramesti RetnoSari
Pramesti RetnoSari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta

Halo! Nama saya Pramesti Retnosari, saya mahasiswa semester 5 seorang individu yang sangat menghargai seni, eksplorasi pengetahuan, dan momen-momen yang dapat diabadikan. Saya memiliki berbagai hobi yang tidak hanya menjadi pelepas penat, tetapi juga sumber inspirasi dalam hidup saya. Salah satu hobi utama saya adalah menggambar. Saya menikmati menciptakan ilustrasi, baik menggunakan media tradisional seperti pensil dan cat air maupun digital dengan tablet grafis. Menggambar adalah cara saya untuk mengekspresikan diri dan menceritakan kisah melalui visual. Selain itu, saya juga gemar membaca, terutama buku-buku fiksi, biografi, dan materi pengembangan diri. Saya percaya bahwa membaca adalah jendela untuk memperluas wawasan dan membuka cara berpikir baru. Dengan membaca, saya merasa bisa "berjalan-jalan" ke tempat-tempat baru dan merasakan kehidupan melalui sudut pandang orang lain. Hobi lainnya adalah fotografi, di mana saya menikmati menangkap momen-momen indah dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari pemandangan alam hingga potret manusia, fotografi membuat saya lebih menghargai detail kecil yang sering terlewatkan. Ketika tidak sibuk dengan hobi-hobi ini, saya suka menjelajahi tempat baru, menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman, atau sekadar menikmati waktu untuk diri sendiri. Saya percaya bahwa hidup menjadi lebih berwarna dengan melakukan hal-hal yang membuat kita bahagia. Itulah sekilas tentang saya. Mari berbagi cerita dan inspirasi! 😊

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Rahasia Sukses UMKM Tahu Mbah Tentrem: Dari Dapur Tradisional menuju Manajemen Modern

7 Desember 2024   07:00 Diperbarui: 7 Desember 2024   13:54 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pabrik Tahu Mbah Tentrem

KARTASURA, 6 Desamber- Di tengah hiruk-pikuk industri kuliner yang semakin kompetitif, Pabrik Tahu Mbah Tentrem telah menunjukkan bahwa dengan pemahaman yang baik tentang manajemen keuangan, sebuah usaha kecil dapat berkembang dari dapur tradisional menjadi entitas yang lebih modern. 

Usaha Tahu Mbah Tentrem ini sudah berdiri sejak tahun 1974 sudah 50 tahun, sebuah pabrik tahu kecil berdiri di sudut desa kecil di Kartasura. Usaha Pabrik Tahu Mbah Tentrem ini usaha turun menurun dari orang tua Mbah Tentrem, dan sekarang usaha ini dikelola oleh Mbah Tentrem.

Usaha Pabrik Tahu pabrik ini telah menjadi salah satu ikon kuliner di Kartasura, namun tantangan yang dihadapi dalam pengelolaan biaya dan profitabilitas memerlukan perhatian serius. Pabrik Tahu Mbah Tentrem, ini masih menggunakan alat-alat yang tradisional, di tengah hiruk pikuk modernisasi industri makanan, sosok Mbah Tentrem menggunakan celemek putihnya yang khas dan masih setia mengaduk gilingan kedelai di dapurnya yang berasap. 

Namun jangan tertipu dengan pemandangan tradisional ini. Di balik kesederhanaannya, UMKM Tahu Mbah Tentrem telah bertransformasi menjadi contoh sempurna bagaimana bisnis tradisional dapat mengadopsi manajemen modern tanpa kehilangan jati dirinya.

Seperti kebanyakan UMKM makanan tradisional, Tahu Mbah Tentrem sempat menghadapi berbagai tantangan. Fluktuasi harga kedelai yang tidak menentu, persaingan dari produk pabrik, Selama lima dekade, pabrik tahu ini terus bertahan di tengah berbagai tantangan. Pabrik ini tidak hanya menjadi saksi sejarah perkembangan industri makanan lokal, tetapi juga bagian dari kehidupan masyarakat setempat. 

Di era 1980-an, ketika gelombang industrialisasi mulai melanda, pabrik ini tetap setia pada metode tradisionalnya, yang menghasilkan tahu berkualitas yang menjadi ciri khasnya. Pada 1990-an, mereka mulai merambah pasar regional dengan pengemasan yang lebih modern.

"Waktu itu kami bingung, harga naik tapi tidak berani menaikkan harga jual. Setiap bulan seperti main tebak-tebakan dengan keuntungan," ungkap Pak Joko Wahyono, putra Mbah Tentrem yang kini membantu mengelola usaha. Titik balik terjadi ketika Pak Joko Wahyono mengikuti pelatihan akuntansi manajemen dari Dinas UMKM setempat. 

Dengan pendampingan intensif, UMKM Tahu Mbah Tentrem mulai menerapkan sistem pencatatan biaya terstruktur, analisis titik impas, pengelolaan persediaan just-in-time, dan diversifikasi produk berbasis analisis margin. "Yang unik, Mbah Tentrem tetap memakai 'hitungan jawa' nya untuk prediksi produksi harian.

Ternyata setelah kami cocokkan dengan perhitungan modern, akurasinya mencapai 90%!" kata Pak Joko Wahyono sambil tertawa. Penerapan strategi pengelolaan biaya modern membawa hasil mengejutkan. Profit margin meningkat dari 15% menjadi 25%,  produksi berkurang hingga 30%, dan produk berhasil  di jual ke reseller dan dijual lagi ke pasaran.

FAKTA SINGKAT

* Berdiri sejak: 1974
* Produksi per hari: 20 kotak
* Karyawan: 2 orang karyawan
* Varian produk: 2 jenis tahu, tahu kotak dan tahu bulat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun