Mohon tunggu...
UNNES GIAT 5 DESA SENDANGSARI
UNNES GIAT 5 DESA SENDANGSARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Purworejo

Universitas Negeri Semarang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cegah Stunting di Purworejo Mahasiswa UNNES Sosialisasikan Dashat

20 Agustus 2023   16:25 Diperbarui: 20 Agustus 2023   16:59 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
UNNES Giat 5 Desa Sendangsari. Dokpri

Purworejo, Jawa Tengah -- Mahasiswa GIAT 5 UNNES melaksanakan kegiatan praktik DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting) bersama tim penggerak PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) Desa Sendangsari, Kamis (6/7/2023). Sebelumnya, UNNES GIAT merupakan salah satu Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) UNNES. Kegiatan ini berdiri di bawah naungan pengelolaan Pusat Pengembangan Kuliah Kerja Nyata LPPM UNNES dengan tagline "bersama UNNES GIAT, membangun Indonesia dari Desa."

Kegiatan ini dilaksanakan di aula balai desa Sendangsari pada pukul 09.00 s.d. 13.00 WIB. Praktik DASHAT ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan rapat kerja tim penggerak PKK Desa Sendangsari, sosialiasi jambanisasi oleh pihak Puskesmas, dan sosialisasi Pemilu.

Program DASHAT yang dicanangkan oleh BKKBN (Badan Koordinasi Keluaga Berencana Nasional) ini merupakan salah satu bentuk keterlibatan masalah Stunting dengan pemberian makanan bergizi seimbang bagi keluarga berisiko Stunting dengan optimalisasi bahan pangan lokal. DASHAT menjadi salah satu program kerja mahasiswa GIAT 5 UNNES yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas gizi masyarakat, terutama bagi keluarga yang berisiko Stunting.

Hal tersebut dilakukan melalui optimalisasi berbagai sumber daya dalam rangka mempercepat upaya penurunan Stunting di tingkat desa atau kelurahan. Desa Sendangsari tergolong sebagai salah satu desa dengan status angka Stunting yang tinggi sehingga harus segera memerlukan penanganan yang tepat.

Kegiatan sosialisasi DASHAT memberikan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat Desa Sendangsari tentang menu makanan bergizi dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan Stunting dimulai dari 1000 HPK (Hari Pertama Kehidupan). Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan praktik DASHAT. Pada praktik ini, mahasiswa memasak satu menu masakan sehat yaitu Dimsum Sayur. Masyarakat juga diberi informasi mengenai gizi yang terdapat pada Dimsum Sayur yang mengandung karbohidrat, protein hewani, dan protein nabati.

Teknis pelaksanaan praktik DASHAT ini dilakukan dengan demo memasak. Mahasiswa melakukan kegiatan memasak di depan tamu undangan dengan seperangkat alat memasak: kompor, panci kukus, piring, centong nasi, pisau, talenan, sendok, garpu, dan lain-lain. Sedangkan bahan-bahan masakan yang digunakan adalah sawi putih, wortel, daun bawang, tahu, ayam cincang, telur, bawang merah, bawang putih, kaldu jamur, dan garam.

Dipilihnya Dimsum Sayur sebagai ide menu masakan sehat dalam praktik ini karena memiliki cita rasa yang menggugah selera dan mudah untuk membuatnya. Bahan-bahan yang digunakan pun mudah ditemukan dan terjangkau. Selama ini kita lebih mengenal kulit dimsum terbuat dari tepung. Namun kulit dimsum di sini dibuat dengan bahan dasar sayur yang tentunya membuat makanan akan lebih sehat dan bergizi. Cara memasak menu makanan sehat ini yaitu dikukus. Cara tersebut merupakan cara terbaik karena dapat mempertahankan vitamin dan mineral penting yang ada di dalam sayuran.

"Alhamdulillah dengan adanya DASHAT sangat membantu saya untuk membuat contoh menu makanan sehat yang pastinya akan disukai oleh anak saya. Saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa UNNES GIAT 5 yang sudah memberikan beberapa materi dan contoh membuat menu makanan. Semoga apa yang dilakukan hari ini, terutama kegiatan PKK ini sangat bermanfaat untuk kita semuanya," tulis Ibu Sekretaris Desa Sendangsari, Umi Munfariah, saat diwawancarai melalui pesan WhatsApp, pada Jumat (7/7/2023).

Melalui kegiatan sosialisasi dan praktik DAHSAT ini, diharapakan masyarakat Desa Sendangsari dapat memiliki wawasan dan pengetahuan baru mengenai upaya-upaya pencegahan Stunting. Tidak hanya ilmu tentang gizi seimbang, namun juga dapat mengelola dan memproduksi menu makanan sehat untuk mencegah Stunting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun