Mohon tunggu...
Tri Pramedhy
Tri Pramedhy Mohon Tunggu... -

baik menjadi orang penting namun lebih penting menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mama, Rinduku

30 April 2012   11:30 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:55 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kupanah rembulan dengan temali kerinduan ini

Yang pada jemarinya slalu kuketik urat kenangan

Pada sosokmu rapuh berceritakan malam

Meski hujan merenda kelu

Rinainya melarikan tubuhku menjauh

Selalu kan kuciumi rindang cintaku

Dalam kidung gemintang tanpa kau tau

Dirimu adalah pusat kerinduan

Tanpa judul kau pikat mata dan kata

Selalu bersembunyi dalam pepatahan batu

Namun tak lelah merengkuh, aku jatuh rindu

Pada sampan kayu lingkaran waktu

padamu rindu ini

Untumu

Mama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun