Mohon tunggu...
Tri Pramedhy
Tri Pramedhy Mohon Tunggu... -

baik menjadi orang penting namun lebih penting menjadi orang baik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Misteri Kelam Tak Berdarah

6 November 2012   17:40 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:52 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Cerita kian tinggi lagi

Tinggi lewati kepala nenek moyang

Padahal jatuh juga bersama batu-batu

Ditepi jurang tak berujung…

Hanya nafsu busuk

Dikepala, dada, diperut, dibawah perut

Tak ada lagi kesadaran rohani

Firman-firman Tuhan menjadi kotor tak bercela

Lalu kita masih terus bernyanyi-nyanyi

Lupa teguran-teguran alam

Lupa tangis bayi dikolong langit kelaparan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun