Forever young
I want to be forever young
Do you really want to live forever?
Forever, and ever
Â
        Lirik lagu tersebut kini sedang akrab dengan telinga netizen Indonesia. Mereka yang erat bergaul dengan Instagram maupun Tiktok tentu tidak asing dengan lirik tersebut. Selain itu, lirik ini pun sering menghiasi konten video yang menampilkan seseorang yang terlihat tetap muda atau pun perbandingan penampilan saat dulu dan sekarang. Lirik inilah yang menyertai konten tersebut. Seolah-olah ingin memberikan kesan bahwa seseorang di konten tersebut tetap awet muda. Pernahkah dari kalian menyaksikan atau bahkan membuat konten semacam itu?
        Sebenarnya konten semacam ini bukanlah hal baru bagi netizen Indonesia kalangan old. Medio 2010an, saat Facebook masih menjadi media sosial yang populer, kita pernah mengenal tren Then dan Now, atau Before dan After. Kedua tren tersebut sama-sama menampilkan kondisi masa lalu dengan masa sekarang.
        Kembali lagi ke lirik yang tadi, apakah kalian tahu lirik lengkap dari lagu tersebut? Apakah kalian tahu juga judul dan band penyanyi lagu tersebut? Saya 'dikenalkan' lagu ini oleh Ayah saat saya masih duduk di bangku SMP. Sehingga, saya pun tahu judul dan band penyanyinya, namun lirik lengkapnya saya tidak tahu, hanya bagian reffnya saja.
        Forever Young adalah lagu yang dirilis oleh grup musik asal Jerman, Alphaville, di tahun 1984 yang terdiri dari Marian Gold sebagai vokalis, Martin Lister sebagai keyboardis, David Goodes ebagai gitaris, dan Pierson Grange sebagai drummer. Lagu ini sempat popular sebagai pengiring acara dansa karena larik pertamanya berbunyi lets dance in style, lets dance for a while, seolah-olah ingin mengajak pendengarnya berdansa walau hanya sebentar saja. Padahal, secara keseluruhan liriknya bercerita mengenai ketakutan akan penuaan dan kematian. Popularitas lagu ini membawa Alphaville berada pada puncak emas kariernya. Bahkan lagu ini pun menjadi soundtrack beberapa film di Amerika seperti Listen to Me, Napoleon Dynamite, Queer as a Folk, One Tree Hill, dan Passion.
        Sebelum adanya tren di media sosial dengan menggunakan Forever Young sebagai music pengiringnya, apakah pembaca pernah mendengarkan sebelumnya lagu ini? Sepertinya hanya kalangan Gen Y yang mempunyai kenangan akan lagu ini. Setelah hampir 40 tahun lamanya, kini Forever Young seolah mengalami mati suri di Indonesia, ia hidup kembali dengan membawa semangat muda pada setiap pendengarnya. Mati suri adalah fenomena yang menggambarkan keadaan ketika seseorang dianggap meninggal dunia, namun dalam beberapa waktu setelahnya ia kembali menunjukkan tanda kehidupan.
        Lagu ini seolah menegaskan 'kemudaan'-nya dalam industri musik. Menegaskan bahwa mereka akan tetap muda dan didengarkan oleh para penikmat musik lintas generasi. Bayangkan saja setelah 40 tahun lamanya, kita kembali mendengarkan lagu ini, bahkan untuk beberapa tahun ke depan, dengan adanya berbagai platform media, rasa-rasanya musik ini akan bertahan lama dan dapat didengarkan oleh generasi selanjutnya.
Kembali Muda ala Forever Young      Â
Â
Some are like water, some are like the heat