Setiap enam bulan sekali Koh Ahong pemilik toko kelontong selalu berbaik hati. Ia selalu memberi bonus tambahan bagi para pegawainya tak terkecuali Parjo, penjaga parkir.
Momen-momen pembagian bonus selalu dinanti-nantikan oleh Parjo. Bagaimana tidak, keinginan yang terpendam terakumulasi sedemikian rupa hingga senantiasa mengganggu pikirannya. Parjo sudah membayangkan akan membeli ini itu jika saat pembagian bonus bulanan tiba. "Semoga bonus enam bulanan dari Koh Ahong naik, aku pengen sekali-sekali merasakan belanja di supermarket."
 "Jo, ini buat kamu, makin semangat kerja ya Jo!" Koh Ahong memberikan amplop yang cukup tebal kepada Parjo. Ia sangat terkesan sekali dengan kinerja Parjo yang semakin hari semakin mampu memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen yang berkunjung. Parjo memang tukang parkir yang baik, ia tidak hanya menerima uang saja lalu pergi. Ia selalu dengan rela hati menata sepeda motor, membantu menggeser motor, dan memastikan konsumen yang menyebrang jalan aman. Parjo sosok yang bertanggung jawab dan mencintai pekerjaannya.
"Alhamdulillah terimakasih ya Koh." Parjo menerima amplop itu dengan penuh kegembiraan. Terlihat jelas dari binar matanya. Keinginan sederhana yang sudah menumpuk sekian lama akan segera terwujud. Beli parfum, beli baju baru, celana baru, dan kebutuhan keseharian lainnya.
"Wah amplopnya kok lebih tebal dari biasanya ya? Coba buka ah!" Benar saja lebih tebal, amplop itu berisi uang lima ribuan dan juga sepuluh ribuan. Walau begitu, bonus yang diterima Parjo mengalami kenaikan.
Keesokan harinya, Parjo bergegas menuju supermarket terdekat. Ia sudah bosan belanja di pasar tradisional. Sesekali ia ingin belanja di supermarket dengan nyaman. Dapat menikmati sejuknya AC, sudah bisa menjadi alasan Parjo tersenyum bahagia.
Hampir dua jam berbelanja, kebutuhan sehari-hari dan juga pakaian baru sudah masuk keranjang. Tetiba saja ia tertarik dengan label promo yang tertempel pada sebuah produk parfum. Terlihat jelas ada foto idola Parjo, Romi Irama yang tersenyum sembari menyemprotkan parfum ke tubuhnya. Tagline parfum itu cukup unik, " Sekali semprot, bikin kamu tambah ganteng!" Parjo yang akhir-akhir ini krisis kepercayaan diri tanpa ragu langsung mengambil produk itu."Wah sedang promo juga nih!"
Setelah itu, Parjo segera menuju ke kasir untuk membayar semua barang belanjaannya. Setelah kasir menghitung semua belanjaan Parjo, Parjo terkejut melihat di tampilan monitor total belanjaan yang harus dibayar Parjo. Semakin terkejut ketika ia melihat pramuniaga toko, menggeser label promo parfum Rhomi Irama itu. Artinya, parfum yang dikira dijual dengan harga promo ternyata bukan yang diambil oleh Parjo. Parjo membayar semua belanjaannya dengan lemas, di dompetnya hanya tersisa uang lima ribu rupiah, cukup untuk membeli es kelapa muda jika di tengah perjalan pulang ke rumah nanti ia kehausan.
"Yah, keblondrok! Cuma gara-gara parfum bergambar Rhomi Irama. Hmmmm Yasudahlah!" Keluh Parjo sembari mengonthel pit kebo kesayangannya. (prp)
Keblondrok : Tertipu