Mohon tunggu...
Prama Ramadani Putranto
Prama Ramadani Putranto Mohon Tunggu... Guru - Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Menebar Kebaikan dan Energi Positif

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Komeng, Sebuah Harapan, dan Negara yang Gembira

15 Februari 2024   14:45 Diperbarui: 15 Februari 2024   14:45 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ramai-ramai ke TPS untuk Sebuah Harapan, Negara yang Gembira - Sumber : Dokumen Prama R. Putranto

"Ada sebuah harapan ketika berada di bilik suara, yakni kesejahteraan dan kegembiraan dalam berbangsa dan bernegara."

Masyarakat berbondong-bondong mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS), Hari Rabu, 14 Februari 2024 lalu. Setiap langkah kaki, setiap binar mata yang menatap, penuh dengan harapan masa depan yang cerah dalam berbangsa dan bernegara. Korupsi, kemiskinan, kesenjangan sosial, dan persoalan-persoalan lainnya begitu memuakkan. Jelas masyarakat menginginkan perbaikan-perbaikan yang nyata dan cepat, bukan hanya sekedar janji-janji yang tak kunjung ditepati. Tidak semua orang mengerti soal politik secara mendalam, terkadang ditemukan mereka berangkat atas keresahan, harapan di masa yang akan datang, keinginan untuk hidup yang lebih baik, hingga kecintaan pada sosok tertentu yang diidamkan menjadi pemimpin.  

Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu), alat peraga kampanye bertebaran dimana-mana, foto-foto capres, cawapres, dan caleg berseliweran di media sosial. Mulai dari yang mode serius sampai yang dikemas secara jenaka, semuanya ada. Begitulah warna-warni Pemilu kali ini. Namun kembali lagi, masyarakat hanya ingin sebuah angin segar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Negara yang Sejahtera dan Penuh Kegembiraan

Pemilu kali ini, cukup sering ditemukan capres, cawapres, dan mungkin saja caleg yang mengemas dan mem-branding dirinya secara jenaka. Hal ini cukup mampu memikat hati masyarakat sehingga tergerak untuk memberikan suaranya sebagai bentuk nyata dukungan. Pantun lucu di baliho, representasi dalam sebuah gambar kartun, hingga foto nyentrik dan unik di surat suara memberikan kesan berbeda pada pemilu kali ini. Ketika para pemilih tergerak untuk mencoblos para capres, cawapres, dan caleg jenaka, mencoba melihat dari sebuah perspektif berbeda, fenomena itu seakan-akan memberikan makna bahwasannya masyarakat ingin sebuah kegembiraan dalam berbangsang dan bernegara. 

Foto Nyentrik Komeng di Surat Suara

Satu hal yang paling menarik perhatian saat pelaksanaan Pemilu kali ini adalah ketika foto komedian legendaris Indonesia, yakni Komeng berseliweran di media sosial. Posenya lain dari yang lain. Seperti biasa kejenakaannya nampak jelas pada foto yang terdapat di surat suara. Hal ini yang menyebabkan para pemilih terpikat hatinya sehingga memberikan suaranya untuk Komeng. Banyak pula  yang memposting melalui media sosial dengan caption, "All In Bang Komeng!", sehingga menjadi trending topic pemilu 2024 kali ini. 

Kejenakaan, kegembiraan, dan tawa menjadi pembeda pada Pemilu edisi 2024. Sepertinya, hal ini merupakan sebuah harapan bagi masyarakat yang memimpikan negara yang damai, sejuk, dan penuh kegembiraan di dalamnya. Rasanya masyarakat pun sudah sangat jenuh terbelenggu dalam sebuah sistem bernegara yang di dalamnya penuh dengan korupsi, kecurangan, dan hal-hal negatif lainnya yang tentunya merugikan masyarakat. Semoga saja, momen pemilu kali ini menjadi angin segara untuk Indonesia yang lebih baik dan untuk Indonesia yang lebih sejahtera. (prp)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun