"Setiap murid memiliki kondisi fisik yang beragam, sebab itulah perlu terobosan agar dapat mengoptimalkan potensi murid dalam PJOK."
Pendataan awal terkait kondisi fisik dan riwayat kesehatan murid di setiap tahun ajaran baru, rutin saya lakukan. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan faktor resiko yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK). Upaya meminimalisasi resiko harus benar-benar dilakukan, agar murid tetap aman dan terhindar dari cedera.Â
Kondisi fisik murid begitu beragam, riwayat kesahatannya pun demikian, berkaitan dengan hal ini menjadi persoalan tersendiri. Pembelajaran tidak dapat disamaratakan, namun tetap harus mampu mengakomodir keberagaman untuk memberikan pengalaman belajar yang lebih bermakna. Saya mencoba menerapkan Sport Education Model (SEM)Â dalam pembelajaran PJOK di kelas ampuan saya. Ada beberapa tahapan yang harus dilalui dalam model pembelajaran ini, berikut ulasannya.
1. Pengelolaan Musim (Persiapan, Latihan, dan Kompetisi)
Merumuskan linimasa terkait kegiatan yang akan dilakukan dengan beberapa fase yang harus dilalui terdiri dari fase persiapan, fase latihan, dan juga fase kompetisi. Setiap fase dijabarkan secara detil dengan tujuan menjadi acuan sehingga mempermudah dalam pengelolaan musim.
2. Afiliasi
Afiliasi merupakan tahapan bagaimana memberikan peran optimal pada murid. Semua murid mendapatkan peran dan bertanggung jawab atas perannya tersebut. Hal ini menjadi solusi dalam pembelajaran PJOK yang mana kondisi fisik dan riwayat kesehatan murid itu begitu beragam. Semua murid yang terlibat akan mendapatkan pengalaman belajar yang lebih bermakna sehingga antusiasme dalam pembelajaran PJOK akan meningkat.
3. Penyiapan Pertandingan Formal
Peran terbagi sesuai dengan minat dan bakat murid, kemudian selanjutnya adalah terkait dengan penyiapan pertandingan forma. Bagaimana pelaksanaannya? Setiap tanggung jawab tim yang diemban berfokus pada jadwal pertandingan yang dilalui, kesiapan taktik dan strategi, hingga evaluasi terkait dengan perkembangan tim, dan juga hal-hal yang bersifat administratif pertandingan pun tidak boleh luput dari perhatian.
4. Puncak Pertandingan dan Pencatatan Pertandingan