"Bersyukur tiada henti, telah dilahirkan di negeri gemah ripah loh jinawi. Begitu kaya sumber daya alam yang dimiliki mulai dari tanah yang subur makmur hingga sumber daya alam kelautannya."
Sebuah anugerah terlahir di nusantara dengan segala kekayaan alam yang dimilikinya. Dapat dikata inilah surga kecil yang jatuh ke bumi.
Kekayaan alam yang dimiliki dirasa cukup menghidupi masyarakatnya, bahkan terngiang dalam ingatan sebuah lagu legendaris yang menggambarkan kesejahteraan yang dijanjikan, "kail dan jala cukup menghidupimu." Namun dengan kekayaan yang tersedia, perlu rasanya terus merawat dan menjaga untuk anak cucu nantinya, agar tetap hidup sejahtera dan tidak terlena.
Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar dengan garis pantai yang dimiliki menjadi salah satu yang terpanjang di dunia. Ribuan pulau yang indah dengan kekhasan dan keunikan yang dimiliki merupakan wujud nyata kekayaan bangsa ini.
Bagaimana tidak, begitu banyak potensi yang dimiliki Indonesia dari lautnya; dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas hingga Rote, ribuan pulau dengan potensi yang dimiliki menggambarkan identitas bangsa ini.
"Negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang di dunia penuh dengan potensi kekayaan alam yang dapat diandalkan. Merawat dan menjaganya menjadi keharusan demi anak cucu nantinya."
SEJUMLAH RAGAM POTENSI
 Indonesia memiliki kekayaan laut yang begitu luar biasa, ribuan pulau yang dimiliki merupakan potensi nyata di berbagai sektor. Bicara potensi wisata dan juga keanekaragaman hayati yang dimiliki tentu tak perlu diragukan lagi.
Keindahan Raja Ampat, Bunaken, hingga Labuan Bajo menjadi destinasi wisata dengan daya tarik yang mendunia. Belum lagi, spot-spot wisata lainnya yang mungkin saja belum tersentuh.
Dilansir dari Dephub.go.id, bahwasanya sebanyak 90% jalur perdagangan dunia diangkut melalui laut dan 40% dari perdagangan tersebut melalui Indonesia. Hal inilah yang membuat Indonesia berkesempatan menjadi negara poros maritim dunia.
Indonesia memiliki kesempatan yang begitu besar dalam bersaing pada industri maritim, optimalisasi transportasi laut yang terintegrasi menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan hal tersebut.
Kemudian di sektor pemanfaatan sumber daya laut, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) merilis estimasi sumber daya ikan yang tertuang pada Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kempen KP) nomor 19 tahun 2022. Dijelaskan bahwa, total estimasi sumber daya ikan dari 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) adalah sebesar 12,01 juta ton per tahun dengan Jumlah Tangkapan Ikan yang Diperbolehkan (JTB) 8,6 juta ton per tahun.
Estimasi potensi ikan tersebut dibagi dalam sembilan kelompok yakni, ikan demersal, ikan karang, pelagis kecil, cumi, udang penaeid, lobster, rajungan, pelagis besar, dan kepiting.
Melihat ragam sektor pemanfaatan sumber daya kelautan Indonesia memantik rasa optimis bahwasannya kelautan Indonesia sangat dapat diandalkan dalam kontribusi ekonomi nasional dan tentunya demi kesejahteraan rakyat. Bagaimanapun juga, Indonesia merupakan negara kepulauan dan perairan laut yang sangat luas, dengan segala potensi yang ada di dalamnya untuk dapat dirawat dan dijaga demi kebermanfaatan dan kemaslahatan.
 BERSINERGI MENJAGA LAUT KITA
Dilansir dari Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (PUSHIDROSAL), hasil perhitungan disepakati bahwa luas wilayah kedaulatan, yang terdiri dari perairan pedalaman dan perairan kepulauan seluas 3.110.000 km2, laut teritorial seluas 290.000 km2. Luas wilayah berdaulat, terdiri dari Zona Tambahan seluas 270.000 km2, Zona Ekonomi Eksklusif 3.000.000 km2, Landas Kontinen seluas 2.800.000 km2.
Luas perairan Indonesia 6.400.000 km2, Luas NKRI (darat dan perairan) seluas 8.300.000 km2 dengan panjang garis pantai 108.000 km. Begitu luas wilayah perairan Indonesia, tetapi hal ini menyisakan persoalan.
Butuh upaya ekstra dalam menjaga kedaulatan wilayah dari berbagai macam ancaman yang ada, seperti pelanggaran wilayah, penangkapan ikan secara ilegal, perompakan bersenjata, kejahatan terorganisir lintas negara, pencemaran, terorisme, hingga invasi begitu nyata. Hal ini menjadi perhatian bagi pihak-pihak terkait, utamanya TNI Angkatan Laut (AL).
TNI AL benar-benar serius dalam mengantisipasi ancaman kedaulatan yang sewaktu-waktu dapat terjadi, mengingat Indonesia berada pada titik strategis dengan sumber daya yang melimpah. Terdapat beberapa negara yang berbatasan wilayah laut secara langsung dengan Indonesia, seperti Malaysia, Tiongkok, Thailand, Filipina, India, Singapura, Timor Leste, Papua Nugini, dan Australia.
Hal ini berpotensi sekali menimbulkan konflik pelanggaran wilayah. Sebab itulah TNI AL menyiapkan langkah strategis untuk mengantisipasi hal tersebut. Patroli rutin dilakukan sebagai wujud Operasi oleh TNI AL dalam mengamankan perairan laut Indonesia menggunakan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) dan juga Pesawat Udara Patroli Maritim (PATMAR).
Selain Operasi oleh TNI AL, pendekatan-pendekatan lainnya pun juga dilakukan yakni dengan bekerja sama dengan negara-negara tetangga yang berbatasan wilayah laut langsung dengan Indonesia, untuk bersama-sama menjaga kedaulatan wilayah masing -- masing. TNI AL terus membangun kekuatannya untuk menunjang operasi oleh TNI AL itu sendiri.
Penambahan alutsista pendukung terus dilakukan sebagai wujud nyata membangun kekuatan TNI AL dalam menjaga kedaulatan wilayah Republik Indonesia.
Seluruh elemen masyarakat bertanggung jawab penuh dalam upaya menjaga kedaulatan wilayah perairan laut Indonesia. Perlu sinergi kuat antara pihak-pihak terkait dalam upaya merawat dan menjaga sumber daya laut yang tersedia.
Kekayaan sumber daya laut yang dimiliki Indonesia begitu luar biasa, dilandasi rasa syukur karena terlahir di negara bagaikan surga yang jatuh ke bumi dengan segala titipan kekayaan yang ada, tercipta rasa cinta, terwujud dalam upaya merawat dan menjaga untuk anak cucu nantinya.
Bersama Menjaga Laut Kita, Bangga Menjadi Indonesia! Jalesveva Jayamahe! (prp)
Referensi :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H