Teruntuk kampung halamanku
Aku tak pernah meninggalkanmu waktu yang  lama
Sedari aku lahir aku menghirup udara segar yang tersedia cuma-cuma
Hanya dibayar dengan ungkapan syukur  kepada Gusti
Mengucap hamdalah tanpa henti di setiap hari
Teruntuk kampung halamanku
Dulu aku berlari kesana kemari
Bersama sahabat-sahabat yang kini perlahan meninggalkanku sendiri
Masihkah ingat keceriaan bermain kasti?
Atau kebersamaan kala kita mandi di kali?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!