"Bersyukur jadi orang Indonesia, tinggal di Indonesia dengan segala keindahan alamnya."
Dilahirkan di Indonesia dan tinggal di Indonesia, menghabiskan waktu di negeri gemah ripah loh jinawi. Tak ada alasan untuk tidak bersyukur atas segala nikmat yang ada. Menghirup udara segar sepanjang waktu, melihat keindahan alam yang tersaji, dan berteduh di bawah rindangnya pepohonan adalah sebuah kenikmatan tiada tara. Kala jenuh melanda cukup memilih wisata alam yang tersedia untuk rehat sejenak dari segala macam rutinitas yang menguras pikiran. Pergi travelling ke gunung atau ke pantai semuanya tersedia. Wisata alam yang dimiliki oleh Indonesia sungguh tak terhitung jumlahnya, mulai dari yang sudah dikelola dengan baik oleh pemerintah setempat hingga tempat-tempat wisata alam yang belum terjamah yang seringkali masih dapat ditemukan di seluruh penjuru negeri, untuk masuknya pun terkadang tak perlu merogoh kocek alias gratis. Pantai, gunung, hingga air terjun semuanya ada semuanya tersedia dengan segala keindahan yang ditawarkan. Lalu, bagaimana wujud syukur kita dengan nikmat tiada tara seperti itu?
Sustainable and Responsible Travel
Ketika berwisata untuk melepas penat setelah terjebak rutinitas yang menjenuhkan tentunya perlu pula memperhatikan bagaimana etika berwisata di alam. Mengingat kembali bahwasannya keindahan alam yang tersedia di Indonesia adalah sebuah karunia Tuhan Yang Maha Kuasa kepada umat manusia. Hal ini menjadi dasar bahwasannya perlu juga memperhatikan keberlanjutan dan tanggung jawab dalam melakukan kegiatan wisata. Menjaga kelesatrian dari dampak-dampak negatif yang berpotensi ditimbulkan adalah wujud syukur yang nyata. Generasi selanjutnya juga memiliki hak yang sama untuk menikmati keindahan alam yang ada di Indonesia, menjadi semangat untuk bersama-sama menjaga kelestarian dengan penuh tanggung jawab.Â
Jaga Kebersihan Alam, Wujud Syukur yang Nyata
Bangga berwisata di Indonesia dengan segala keindahan alam yang tersedia. Sebuah karunia Tuhan tiada tara. Betapa asyiknya bermain-main di pantai yang bersih pasirnya, berlarian ke sana kemari, berjemur, atau mungkin bernyanyi bersama di pinggir pantai. Betapa berkesannya menikmati sejuk udara di pegunungan, menyalakan api unggun, hingga berswafoto ria dengan latar belakang alam yang indah. Semua itu sangat mudah ditemukan di Indonesia, dari ujung barat hingga ujung timur selalu saja ada wisata alam yang menggoda hati untuk segera mengunjunginya, cuma di Indonesia aja! Muncul pertanyaan, apakah anak cucu kita dapat pula merasakan kebahagiaan yang sama di masa yang akan datang? Masihkah sama rasa sejuk udara pegunungan yang akan dihirup anak cucu kita? Masihkah sama bersihnya pasir pantai yang terbentang sehingga anak cucu kita pun masih bisa berlarian riang gembira? Namun nyatanya seringkali ditemukan wisatawan yang tidak bertanggung jawab dengan membuang sampah sembarangan hingga melanggar aturan-aturan yang telah ditentukan oleh pengelola. Bahkan aturan pemerintah tentang larangan memetik bunga edelweis masih saja ada berani melanggar, entah sengaja atau pun tidak hal ini perlu menjadi perhatian khusus. Pernah juga ditemukan sebuah kejadian yang miris, ketika ada sebuah spot wisata alam yang belum terjamah kemudian viral di media sosial, masyarakat berbondong-bondong menuju ke sana hanya untuk memuaskan rasa penasarannya tanpa mengedepankan etika berwisata. Alhasil spot wisata yang indah itu pun rusak. Miris! Wujud syukur nikmat keindahan alam yang Tuhan berikan adalah dengan aksi nyata, yakni bersama-sama turut menjaga kebersihan untuk kelestarian jangka panjang. Ingat akan hak anak cucu kita yang harus pula ikut merasakan kebahagiaan yang kita rasakan saat ini kala menikmati keindahan alam Indonesia yang telah Tuhan sediakan. Aksi-aksi positif upaya pelestarian alam harus terus disebarluaskan dan ditularkan vibes-nya untuk memantik kesadaran terkait berwisata berkelanjutan dan bertanggungjawab. Setidaknya bermula dari pergerakan kecil terlebih dahulu, menempatkan sampah pada tempatnya. Menjaga kebersihan alam merupajan wujud syukur yang nyata atas segala nikmat Tuhan.
Merenungi nikmat Tuhan atas keindahan alam yang diberikan adalah salah satu cara untuk menambah rasa syukur. Rasa syukur itu tidak hanya sekadar ucapan namun juga terwujud dalam sebuah aksi nyata. Kebersihan dan kelestarian adalah prioritas utama untuk wisata yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. (prp)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI