"Bisa dibilang Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sekali seni beladiri. Salah satu cabang olahraga beladiri baru yang mampu menembus dan dipertandingkan di level Olimpiade adalah Karate. Karate yang berasal dari Jepang, mungkinkah dikuasai oleh Jepang itu sendiri dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020 kali ini?"
Cabang olahraga karate mulai dipertandingkan sejak Hari Kamis, 5 Agustus 2021 lalu. Bertempat di Nippon Budokan, karateka-karateka terbaik dunia menunjukkan aksinya. Pada hari pertama yaitu Kamis, 5 Agustus 2021 dipertandingkan tiga nomor yang terdiri dari Kata (Seni) perorangan putri dan Kumite (Pertarungan) -55kg putri dan -67kg putra. Kemudian pada hari kedua, Hari Jum'at, 6 Agustus 2021, dipertandingkan tiga nomor pula yaitu Kata perorangan putra, kumite -75kg putra, dan kumite -61kg putri. Menariknya dalam helatan pertandingan karate yang nota bene merupakan beladiri asal Jepang, Jepang sendiri hingga hari kedua tak mampu mendominasi di seluruh nomor yang dipertandingkan. Nyatanya kekuatan karate saat ini sangatlah merata.
Jepang Gagal Kawinkan Gelar di Nomor Kata
"Tercatat sepuluh karateka terbaik dunia bertanding dalam nomor Kata Perorangan Putra dan Kata Perorangan Putri dalam Olimpiade kali ini. Jepang menurunkan nama Shimizu Kiyou di sektor putri dan Ryo Kiyuna di sektor putra."
Nyatanya tidak mudah bagi Jepang untuk dapat memuluskan ambisinya dengan mengawinkan gelar juara di nomor kata ini. Persaingan ketat terjadi. Kekuatan karate saat ini sudah sangat merata, negara-negara eropa pun mampu menunjukkan tajinya. Hal ini terbukti dan Nippon Budokan menjadi saksi bisu bagaimana sengitnya persaingan cabang olahraga karate dalam gelaran Olimpiade Tokyo 2020 kali ini.Â
"Olimpiade pertama yang mempertandingkan cabang olahraga karate. Semua karateka yang bertanding berlomba-lomba mengukir sejarah. Terdapat beberapa nama karateka senior yang menunda pensiunnya demi menorehkan prestasi gemilang dalam Olimpiade kali ini."
Jepang harus rela dengan medali perak di sektor kata perorangan putri. Karateka andalannya, Shimizu Kiyou harus mengakui keunggulan karateka senior asal Spanyol, Sandra Sanchez di partai final. Sandra Sanchez karateka senior kelahiran 16 September ini 1981 ini rela menunda pensiunnya demi meraih gelar juara dalam ajang bergengsi seperti Olimpiade. Upayanya pun membuahkan hasil, perjuangan dan pengorbanannya pun tak sia-sia. Ia mampu meraih medali emas setelah di partai final menumbangkan andalan Jepang, Shimizu Kiyou. Sandra Sanchez mampu meraih poin 28.06 sedangkan Shimizu Kiyou hanya mampu meraih skor 27.88. Dalam nomor kata ini, ada dua aspek yang menjadi kriteria penilaian yang meliputi Technical Performance dan Athletic Performance. Sandra Sanchez yang sama-sama menampilkan kata Chatanyara Kushanku nyatanya lebih unggul segalanya ketimbang Shimizu Kiyou. Medali perunggu di sektor kata perorangan putri diraih oleh karateka asal Hongkong, Grace Lao Mo Sheung dan karateka asal Italia, Viviana Bottaro.
Kemudian berbicara di sektor kata perorangan putra. Rasanya Ryo Kiyuna masih menjadi yang terbaik di nomor ini. Keperkasaannya terlihat kentara tatkala sejak babak eliminasi berhasil membungkam kompetitor lainnya dengan skor yang dapat dibilang sangat mencolok. Keperkasaannya pun berlanjut hingga partai final kala menghadapi karateka asal Spanyol, Damian Quintero. Menampilkan kata Ohan Dai, Ryo Kiyuna mampu mencatatkan skor 28.72 yang mana unggul sangat telak ketimbang raihan Damian Quintero yang hanya mampu meraih skor 27.66 dengan kata Suparinpei-nya. Ryo Kiyuna pun berhasil berdiri di atas podium tertinggi. Medali perunggu di nomor ini diraih oleh karateka Turki, Ali Sofouglu dan karateka asal Amerika Serikat, Ariel Torres.
Tak Ada Nama Karateka Jepang yang Meraih Medali di Nomor Kumite pada Hari Pertama dan KeduaÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!