Wah, akhirnya Ramadhan datang juga. Setelah sekian lama menantikan dan terus berdoa untuk dapat dipertemukan dalam bulan yang penuh keberkahan ini.Â
Senang sekali rasanya dapat berjumpa kembali dengan Bulan Suci Ramadhan. Penuh syukur dalam menyambutnya, bagaimana tidak? Dipertemukan kembali dengan Bulan Ramadhan artinya seakan-akan seperti diberi kesempatan untuk bertaubat dan memperbaiki diri. Lantas, siapa yang tidak senang kembali berjumpa dengan bulan penuh rahmat ini.
Begitupun dengan saya yang benar-benar bersyukur sekali dapat berjumpa dengan Bulan Ramadhan meskipun tak seperti biasanya karena menjalakan ibadah puasa dalam situasi dan kondisi pandemi. Tidak dapat seperti dulu yang mana hingar bingar dan gegap gempitanya sungguh terasa. Sekarang semuanya serba dibatasi.Â
Namun tahun kedua menjalankan ibadah di Bulan Ramadhan setidaknya sudah sedikit dapat berdaptasi dengan kebiasaan-kebiasaan baru di masa pandemi seperti ini. Selalu berharap dan berdoa agar pandemi ini lekas usai dan bumi lekas sembuh.
Nyaman dengan Kebiasaan Di Rumah Saja
Semenjak pandemi kebiasaan keluyuraan saya perlahan mulai berkurang. Terkadang masih ada rasa was-was ketika harus keluar rumah. Selain itu benar-benar ribet jika harus terus menerus memakai masker. Rasa "engap" sangat mengganggu, sehingga jika tidak terlalu urgent saya pun tidak akan keluar rumah. Lebih baik bersantai ria di rumah sembari mengerjakan sesuai agar tetap produktif.Â
Entah mengapa kebiasaan di rumah saja benar-benar mampu melunturkan hasrat keluyuran saya. Oleh sebab itu saya pun berusaha mencari kegiatan untuk sekedar melepas penat. Banyak hal yang saya lakukan seperti menulis, berolahraga, dan perlahan belajar memasak.
Terisnpirasi Oseng Mercon Bu Narti JogjaÂ
Salah satu makanan favorit saya adalah oseng mercon. Ya, oseng mercon Bu Narti Jogja. Setiap ke Jogja selalu saja menyempatkan diri untuk mampir dan menyantap kuliner super pedas yang satu ini.Â
Kuliner ini sungguh khas dan tidak ada duanya. Namun karena masih dalam Bulan Ramadhan rasanya tidak mungkin pergi ke Jogja hanya untuk menyantap kuliner itu.Â