Waktu berbuka puasa semakin dekat dan masih saja bingung akan berbuka puasa dengan menu apa. Selalu saja begitu yang terjadi. Waktu pun sangat sempit jika harus memasak. Mulai dari menyiapkan bahan-bahan, mengecek persediaan gas atau minyak tanah di kompor, belum hal-hal lainnya yang mungkin bagi sebagian orang sungguh sangat merepotkan. Mensiasati hal itu, jajan atau membeli langsung makanan yang sudah matang menjadi solusi dan tak jarang biaya jajan lebih murah ketimbang masak sendiri. Atas dasar itulah, momen berbuka puasa kali ini, saya memutuskan untuk jajan. Jajan apa? Berikut ulasannya.
Tahu Campur Kalirejo Ungaran
Beberapa waktu lalu saya pernah menulis artikel dengan judul "Bakal Rindu Tahu Campur Kalirejo". Artikel itu saya tulis karena kekhawatiran saya jikalau saat Bulan Ramadhan nanti warungnya tutup sedangkan rasa rindu untuk menyantap sedang berada pada posisi puncak tak tertahankan. Nah, untungnya di awal Bulan Puasa, saya lewat warung itu dan ternyata warung tahu campur kalirejo tetap buka di Bulan Ramadhan, namun jam bukanya bergeser sedikit, kurang lebih setelah waktu ashar.Â
Bagaikan gayung bersambut, di tengah kebingungan munculah solusi. Tak perlu bingung lagi tak perlu repot-repot untuk masak, lebih baik jajan saja. Silahkan simak bagaimana saya menyiapkan menu berbuka puasa di video dalam IG TV akun instagram saya di bawah ini.Â
Sesegera mungkin, memakai masker, membawa hand sanitizer, dan tetap menjaga jarak ketika nanti membeli tahu campur. Karena kondisi masih dalam pandemi, maka memutuskan membungkus makanan menjadi pilihan terbaik. Mengapa, saya memilih tahu campur sebagai menu berbuka puasa? Alasannya adalah makanan ini merupakan makanan favorit saya sudah sejak lama. Rasanya khas dan enak, terutama sambal kacangnya. Lalu harganya pun sangat-sangat terjangkau. Hanya dengan 8000 rupiah, anda akan dapat menikmati lezatnya makanan khas Kota Ungaran yang satu ini.Â
Membeli Empat Porsi
Saat saya tiba di warung tahu campur, saya coba mengecek HP dan membuka aplikasi Whtasapp. Ternyata ada pesan dari sahabat saya yang akan berkunjung. Sudah otomatis saya langsung menambah porsi pesanan saya yang semula hanya satu porsi menjadi empat porsi. Sudah terbayang silaturahim berjumpa dengan sahabat sembari berbuka puasa bersama, namun tetap patuh terhadap protokol kesehatan, senantiasa menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan dengan sabun.Â
Bernyanyi Bersama Sembari Menunggu Waktu Berbuka Puasa
Setelah menyiapkan menu berbuka puasa selesai, kami pun mengisi waktu tersisa dengan bernyanyi bersama. Hal itu kami lakukan untuk mengalihkan perhatian ketika perut mulai keroncongan. Selain itu agar waktu tunggu tak terasa lama. Kami pun bernyanyi bersama, tertawa, dan bergembira ria hingga waktu berbuka puasa tiba.
Begitulah, cerita saya menyiapkan menu berbuka puasa. Lebih memilih jajan ketimbang masak sendiri. Karena sadar diri keterbatasan skill memasak, waktu yang sempit, dan tentunya pertimbangan secara ekonomis, nyatanya jajan lebih murah ketimbang masak sendiri, menurut saya. Dengan menu sederhana namun jalannya puasa tetap bermakna. (prp)